Dua orang Tenggelam di Danau Toba dalam Dua Bulan Ini, Tumbuhan Melilit Ini Dituduh Jadi Penyebabnya
Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, atau sepanjang Mei hingga awal Juni, setidaknya tiga nyawa melayang di Danau Toba.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SAMOSIR -- Peringatan bagi turis yang akan berwisata ke Danau Toba, Sumatera Utara, agar lebih waspada.
Bila tidak berhati-hati, kalau hendak berenang ke tengah danau, taruhannya adalah nyawa.
Selain kadang ada arus yang kuat, di danau tersebut juga ada semacam tumbuhan yang bisa melilit.
Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, atau sepanjang Mei hingga awal Juni, setidaknya tiga nyawa melayang di Danau Toba.
Kasus teranyar, seorang wisatawan bernama Bosman Nainggolan (20) yang tengah menikmati keindahan Pantai Sibatubatu, Dusun II, Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo meninggal dunia karena tenggelam.
Baca juga: Geger Mayat Pria Mengapung di Danau Toba, Korban Mirip Warga yang Tenggelam 2 Minggu Lalu
Menurut informasi, korban yang berstatus sebagai mahasiswa tengah asyik berenang pada Minggu (6/6/2021) kemarin bersama kerabatnya Alex Siallagan.
Entah bagaimana, korban berenang hingga ke tengah Danau Toba.
Tak lama berselang, korban minta tolong, lalu menghilang.
Pascakejadian, kerabat dan masyarakat yang ada di lokasi bersama-sama mencari korban.
Baca juga: Geger Temuan Mayat Pria Mengapung di Perairan Danau Toba
Setelah melakukan upaya pencarian, korban akhirnya ditemukan.
"Dugaan sementara korban terlilit lumut (ganggang) atau terbawa arus," kata Kapolsek Simanindo Iptu TL Tobing, Minggu.
Kasus serupa juga terjadi pada Jumat (5/6/2021) lalu.
Seorang bocah bernama Armando Purba meninggal dunia karena tenggelam di Pantai Salbe, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Kemenhub Dalami Insiden Jatuhnya Mobil dari KMP Ihan Batak di Danau Toba
Korban tewas tenggelam setelah berswafoto, lalu berenang di lokasi wisata tersebut.
Jenazah korban baru ditemukan sehari kemudian, atau persisnya Sabtu (5/6/2021) pagi.
"Korban sudah kita temukan tenggelam di kedalaman 7 meter, tepatnya sekitar 10 meter dari bibir pasir (Pantai Salbe)," kata Kepala Pos SAR Danau Toba, Octo Tambunan saat dikonfirmasi Tribun Medan.
Dugaan sementara, korban juga tenggelam akibat terbawa arus dan terlilit ganggang.
Baca juga: Avanza Jatuh ke Danau Toba, Dipicu Ramp Door Kapal Patah dan Evakuasi Berlangsung Dramatis
Lalu, kasus yang sama juga terjadi pada Sabtu (22/5/2021) lalu.
Wisatawan asal Kota Kisaran bernama Dodi hilang saat berenang di Danau Toba, persisnya di depan Pesanggrahan Istana Presiden Soekarno Parapat di Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.
Pada Jumat (4/6/2021) kemarin, petugas menemukan mayat yang sudah membusuk diduga jenazah Dodi.
Adapun jenazah ditemukan di Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat sekira pukul 06.30 WIB.(Array A Argus/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ganggang Berbahaya, Tiga Nyawa Melayang di Danau Toba, Wisatawan Harus Hati-hati saat Berenang