Sempat Divonis RSUD Pirngadi Reaktif Covid-19 Bayi Khayra Akhirnya Meninggal
Di detik-detik terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang ayah menjelaskan anaknya sempat minum susu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bayi yang sempat divonis reaktif Covid-19 oleh RSUD Pirngadi Medan meninggal dunia.
Bayi bernama Khayra Hanifah Al Maghfirah berumur 22 hari tersebut meninggal di rumahnya di Jalan Jangka, Gang Sehat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatra Utara.
Pihak keluarga yang ditemui Tribun Medan, Kamis (10/6/2021) terlihat amat sedih atas kepergian anaknya.
Sang ayah pun sempat mengatakan kepada Tribun Medan bahwa anaknya sebelumnya dirawat di RSUD Pirngadi.
Namun karena mendapatkan pelayanan tang buruk, anaknya terpaksa dibawa ke rumah untuk dirawat secara mandiri.
Baca juga: Fakta-fakta Baru Kasus Tabung Oksigen Kosong RSU Pirngadi, Pengakuan Anak Pasien yang Meninggal
Padahal, kondisi anak tersebut memprihatinkan.
Bayi yang masih berusia 22 hari itu, mengidap penyakit tidak bisa membuang air besar.
Saluran pencernaannya tersumbat.
Di detik-detik terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang ayah menjelaskan anaknya sempat minum susu yang diberikan ibunya dengan sendok.
"Iya pagi tadi aku kan sudah berangkat untuk kerja. Masih setengah jam di jalan meninggalkan anakku, aku sudah mendapat kabar tidak bernafas lagi," ujarnya kepada Tribun Medan.
Dia pun mengungkapkan setelah disulangi susu dengan sendok, anaknya sempat berdahak tiga kali. Setelah itulah, baru badan anak tersebut kaku dan tiada lagi bernafas.
Baca juga: Agar Tidak Anarkis, Polisi Biarkan Keluarga Ambil Jenazah PDP di RS Madani dan RS Pirngadi Medan
Sentak ibunya pun khawatir dan langsung menelpon suaminya agar segera pulang dan melihat kondisi anaknya. Dia mengungkapkan, saat ia datang, anaknya sudah tidak bernafas dengan kondisi fisik perut yang menggembung.
Sebelumnya dikabarkan, kabar duka datang dari bayi malang yang sempat diduga dicovidkan RSUD Pirngadi Medan.
Sekira pukul 08.00 WIB, bayi berjenis kelamin perempuan bernama Khayra Hanifah Al Maghfirah itu kabarnya meninggal dunia.
Menurut penuturan kerabat korban, saat ini pihak keluarga tengah mengurus prosesi pemakaman Khayra Hanifah Al Maghfirah.
"Iya, tadi sekira jam 08.00 WIB meninggal dunia. Saat ini jenazahnya masih di rumah duka,' kata Nisa, kerabat korban ketika dihubungi www.tribun-medan.com, Kamis (10/6/2021).
Nisa mengatakan, alamat rumah duka berada di Jalan jangka, gang Sehat No 44, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, 200 Pasien Baru Masuk RS Wisma Atlet Tiap Hari
"Rencananya hari ini jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum kawasan Sei Sekambing Medan yang ada di dekat kampus Panca Budi," kata Nisa.
Kasus yang dialami Khayra Hanifah Al Maghfirah ini cukup menyita perhatian publik. Ada pun bayi tersebut telah usai dimakamkan di pemakaman sekitar jalan Sei Kambing.
Pernyataan RSUD Pirngadi
Terkait peristiwa itu, Humas Pirngadi Medan, Edison Peranginangin yang ditemui di ruangannya pada Kamis (10/6/2021) mengatakan, bahwa pihaknya membenarkan adanya pasien (bayi) yang dirawat di rumah sakit Pirngadi Medan.
"Kita menjawab berita yang viral kemarin tentang meng-covidkan kemarin. Perlu saya sampaikan di sini, sesuai dengan informasi yang dikumpulkan, bahwasanya benar pasien dirawat. Ia dikirim dari RS swasta yang direncanakan akan menjalani operasi di rumah sakit Pirngadi Medan," ujar Edison Peranginangin.
Lanjut Edison, karena ini masa pandemi maka rumah sakit mengecek Rapid antigen.
Di mana antigen ini mengecek antibodi dan hasilnya reaktif itu diperiksa pada (8/6/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.
Karena ini mau operasi dan hasilnya kemarin reaktif maka dilakukan cek lagi setelah menunggu beberapa waktu dan hasilnya negatif.
"Inilah pemicu reaktif itu positif padahal itu antibodi jadi muncullah bahasa seakan-akan Pirngadi mengcovidkan. Padahal hasil ke dua itu negatif. Kalau video itu, benar berada di rumah sakit," ungkapnya.
Terkait tudingan ditelantarkan ya pasien yang hendak menjalani operasi, Edison membantah dan menuturkan bahwa pihaknya mempunyai SOP pemeriksaan dan bukan ditelantarkan.
"Kita punya SOP pemeriksaan, bukan penelantaran. Sekitar pukul 00.45 WIB sudah ada rencana dilakukan operasi. Namun pada pukul 00.55 WIB, keluarga meminta pemulangan itu dan ditandatangani orangtuanya," jelasnya.
Terkait riwayat pasien, Edison menuturkan bahwa ia masuk pada tanggal 7 Juni dan keluar pada 9 Juni dinihari.
"Masuk tanggal 7 keluarnya dinihari tanggal 9 Juni," sebutnya.
Saat disinggung soal penyakit bayi itu, Edison menjelaskan bahwa pasien mengalami Ileus Obstruktif.
"Itu yang mau dilakukan operasi. Atau nama umumnya ada gangguan di usus, penyumbatan hingga harus dilakukan tindakan operasi. Saat masuk ke RSUD Dr Pirngadi Medan, pasien dalam keadaan lemah dan sesak," katanya.
(Goklas Wisely/Muhammad Fadli Taradifa)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ini Penjelasan Detik-detik Terakhir sebelum Bayi Diduga Dicovidkan RSUD Pirngadi Meninggal Dunia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.