Dua Penumpang Tewas Tertimpa Pohon, Sopir Angkot Tak Berdaya Lihat Korban Minta Tolong
Satu unit kendaraan umum yang sedang membawa penumpang tertimpa pohon di depan Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Satu unit kendaraan umum (angkot) yang sedang membawa penumpang tertimpa pohon di depan Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Kejadian itu terjadi saat daerah tersebut sedang diguyur hujan deras yang disertai angin kencang pada Senin (28/6/2021) sekira pukul 16.00 WIB.
Akibat insiden tersebut, dua orang penumpang di dalam angkot yang merupakan karyawan RS Adam Malik meninggal dunia.
Sementara dua lainnya terluka parah dan sisanya mengalami luka-luka.
Seorang saksi mata bernama Andi Ginting mengatakan, saat kejadian angkot dalam kondisi penuh.
"Posisi angkot penuh, ngambil sewa dari dalam saat itu hukan deras sama angin kencang. Tiba-tiba pohon tumbang," kata Andi dilansir TribunMedan.com.
Baca juga: Kalinus Zai Tewas Setelah Dibuang dari Dalam Mobil, Dua Pelakunya Tak Berdaya Ditembak Polisi
Kronologi kejadian
Kristianus Silalahi, sopir angkot itu menceritakan, kejadian nahas itu berawal saat dia ditelepon oleh seorang penumpang langganannya untuk menjemput ke dalam area rumah sakit.
Saat itu, ia sempat menolak karena kondisi sedang hujan deras disertai angin kencang.
Namun, panggilan kedua masuk, dia pun tak bisa menolak untuk menjemput penumpang langganannya yang memang pegawai rumah sakit tersebut.
"Sekira pukul 16.00 WIB ditelepon sama penumpang yang pengawai Adam Malik 'pung jemput kami la pung ke sini'."
"Setelah itu ditelepon sekali lagi, 'jemput kami la pung," kata Kristianus menirukan isi percakapan dengan penumpang, seperti dilansir TribunMedan.com.
Setelah menerima panggilan kedua, ia memutuskan untuk masuk ke dalam area rumah sakit untuk menjemput enam orang penumpang.
"Masuklah saya ke dalam, saya jemput ke dalam. Naikllah orang ini sekitar 6 orang, selesai naik enam orang ini langsung berangkat," kata dia.
Setelah itu, ia mengendarai angkotnya dengan hati-hati karena hujan deras dan pandangan terhalang.
Bahkan, saking derasnya hujan, dia harus bolak-balik mengelap kaca mobilnya.
Namun, baru sekira 10 meter keluar dari gerbang menuju jalan protokol, tiba-tiba mobilnya tertahan tak mau melaju.
Dia pun kaget saat menoleh kebelakang sudah melihat bagian belakang mobilnya ringsek tertimpa pohon.
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Dibunuh Tukang Antar Galon di Pinrang, Awalnya Pelaku Hendak Merudapaksa Korban
Korban sempat merintih minta tolong
Setelah mendapati mobilnya tertimpa pohon, Kristianus melihat dua penumpangnya merintih kesakitan.
Dua penumpang itu sempat terdengar meminta tolong agar diselematkan.
Namun, saat itu Kristianus juga terjepit dahan pohon dan tak bisa berbuat banyak.
"Ada enam orang. Sebelum meninggal dia minta tolong, karena hujan datang orang gak berani keluar, gak berani menolong. Aku sama penumpang sebelahku pun gak bisa keluar, kejepit," papar Kristianus.
Tak lama berselang ada warga yang menolong dan mengevakuasi seluruh korban.
Bahkan, Kristianus tak menyangka kalau dua penumpang langganannya meninggal dunia karena sempat berteriak minta tolong.
Baca juga: Diduga Frustrasi Tak Dibelikan HP, Siswa SLB di Lombok Tengah Ditemukan Tewas Gantung Diri
Sudah dipangkas dua bulan lalu
Dikutip Tribunnews.com dari TribunMedan.com, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, telah mendapat laporan permintaan pemangkasan pohon dari pihak RS sekira dua bulan lalu.
Pihaknya pun telah melakukan pemangkasan pohon-pohon yang ada di kawasan tersebut sekira dua bulan lalu.
"Ada permintaan dari Rumah Sakit Adam Malik sekira dua bulan yang lalu dan sudah kita lakukan pemangkasan di kawasan itu."
"Cuma kalau namanya cuaca alam, hujan kencang, musibah alam tidak bisa kita pastikan," kata Husni.
Masih kata Husni, pohon yang tumbang itu sebenarnya sudah dalam posisi yang aman.
"Pohon itu memang standar sering pemangkasan, kalau hujan kita kan enggak tahu, namanya musibah alam."
"Kita kan kalau perkara angin, cuaca kan enggak bisa kita prediksikan tapi posisi pohon itu memang sudah dalam keadaan aman sebenarnya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunMedan.com/Fredy Santoso/Almazmur Siahaan)