PLBN Skouw Akhirnya Kembali Terang Benderang, Listrik Sudah Menyala Sejak Minggu Malam Ini
Listrik akhirnya kembali menerangi komplek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, tapal batas RI-Papua Nugini.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Listrik akhirnya kembali menerangi komplek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, tapal batas RI-Papua Nugini.
Kabar gembira ini disampaikan Kepala Pos Polisi Subsektor Skouw, Iptu Kasrun SH secara eksklusif kepada Tribun-Papua.com, Minggu (4/7/2021).
"Pukul 19.30 WIT listrik kembali menerangi PLBN Skouw," tulis Kasrun lewat pesan pendek. Ia menyertakan lima foto memperlihatkan suasana terang benderang di PLBM Skouw.
Diberitakan secara eksklusif eberapa waktu lalu oleh Tribun-Papua.com dan Tribunnews.com, komplek PLBN Skouw, batas negara RI-Papua Nugini, selama berbulan-bulan tidak memiliki pasokan listrik.
Jika malam hari, semua area inti PLBN Skouw yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo, gelap gulita. Total sama sekali tidak ada lampu penerangan yang menyala.
Siang hari, kondisinya sama. Tidak ada peralatan elektronik yang bisa dinyalakan, termasuk semua Closed Circuit Television (CCTV) tidak berfungsi.
"Total mati, listrik sudah sejak awal tahun mati. CCTV juga tidak bisa diaktifkan karena tidak ada listrik," kata Ilham dan Ramadan, dua petugas keamanan yang berjaga Jumat (18/6/2021) malam.
Baca juga: Nakes Dari Luar Jawa Akan Dikerahkan Tangani Pasien Covid-19 di RS Lapangan Wisma Haji Pondok Gede
Wartawan Tribun-Papua.com menyaksikan secara langsung malam itu, keadaan gelap menyelimuti semua area inti PLBN Skouw.
Bahkan sejak gerbang masuk di dekat pos Satgas Pamtas TNI, tak ada satupun lampu penerangan yang menyala.
Situasi ini kontras dengan fasilitas umum dan Pos Satgas Pamtas TNI dan Pos Polisi Subsektor Skouw yang normal aliran listrik dan penerangannya.
Plaza PLBN Skouw, lokasi favorit foto para pengunjung, hanya terlihat samar-samar. Lampu sorot dari Polsubsektor Skouw memberi sedikit pencahayaan.
Kepala Polisi Subsektor Skouw, Iptu Kasrun SH, menyatakan turut prihatin atas kondisi matinya aliran listrik di komplek PLBN Skouw.
Baca juga: Yusmar Edi: Tim Bola Tangan DKI Jakarta ke PON Papua Selalu Dipantau Perkembangannya
Menurutnya, kondisi itu sangat kontras dengan megahnya bangunan berarsitektur modern yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Mei 2017.
"Bisa dibilang wajah terdepan Indonesia ada di PLBN Skouw ini. Sekarang kondisinya begini, setiap hari dan malam gelap gulita,. Ini menyedihkan," kata Kasrun malam itu.
"Belum lagi potensi kerawanan. Ini daerah perbatasan, bukan lokasi biasa. Tidak ada CCTV dan tidak ada lampu penerangan sama sekali," lanjutnya.
Kasrun tidak mengerti bagaimana PLBN Skouw yang begitu megah dan destinasi favorit wisata, bisa sampai aliran listriknya terputus berbulan-bulan.
"Kami tidak tahu apa masalah dan penyebabnya. Administraturnya ada, tapi kok ya berlarut-larut begini," kata pria kelahiran Gresik.
Ia meminta otoritas berwenang yang mengelola PLBN Skouw segera menyelesaikan problem ini. Apalagi mendekati event PON XX 2021.
"Bagaimana jika nanti pengunjung berduyun-duyun, dan sampai malam dan PLBN Skouw masih gelap gulita?" kata Kasrun yang sudah lima tahun bertugas di Skouw.
Dulu, kata Kasrun, sela tiga tahun sejak diresmikan, suasana PLBN Skouw jika malam terang benderang dari ujung ke ujung.
Kontras dengan pos lintas batas Papua Nugini di seberang. Sekarang, suasana jadi sama saja di kedua wilayah perbatasan.
"Di sana gelap, di sini juga gelap," sambung pria ramah yang empat tahun lagi purna tugas.
Dampak lain dari matinya listrikndi PLBM Skouw, pengamanan di komplek tersebut tidak maksimal.
Baca juga: Fadli Zon Kenang Rachmawati: Teman Diskusi, Tenguh Pendiriannya dan Peduli dengan Papua
Penjaga keamanan tidak bekerja 24 jam. Ilham dan Ramadan, dua sekuriti yang ditemui Tribun-Papua.com, mengaku aplusan piket tidak berjalan baik.
Mestinya petugas keamamam bekerja 24 jam dalam tiga shift, yang jaga malam biasanya tidak pernah berjaga selewat pukul 24.00 WIT.
"Pulangnya tidak tentu, kadang ya pukul 20.00 atau 21.00 sudah kosong. Kita juga tidak dilengkapi peralatan keselamatan yang memadai, sementara ini tugas di perbatasan," kata keduanya saling menguatkan.
Ketiadaan listrik membuat segala aktivitas di PLBN Skouw berlangsung tidak normal. Secara formal, pos lintas batas itu ditutup sejak pandemi Covid-19.
(Tribun-Papua.com/Setya Krisna Sumarga)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.