Pasutri Pensiunan di Banjarnegara Ini Hidup di Tengah Hutan, Berikut Alasannya
Sepasang suami istri (pasutri) di Banjarnegara , Jawa Tengah ini memiliki memiliki kebiasaan aneh di mata awam.
Editor: Hendra Gunawan
Peni sendiri adalah pensiunan pegawai di sebuah sekolah di Kabupaten Banjarnegara.
Ia juga pernah tinggal sangat lama di tengah pemukiman, seperti warga pada umumnya.
Hingga memasuki masa tua, mereka memilih tinggal di hutan.
Rumah itu ternyata bukan rumah yang baru didirikan. Di dalamnya tersimpan banyak kenangan.
Baca juga: Pamitnya ke Hutan Berburu Burung di Hutan Kubu Raya, Yusri sudah 6 Hari Tak Pulang
Rumah tua itu merupakan peninggalan eyang Sutejo, orang tua mereka yang dulu pernah bekerja di perkebunan milik Belanda.
"Orang tua dulu bekerja di perkebunan tebu. Buat rumah di sini, " katanya
Peni merasa sayang jika rumah bersejarah itu telantarkan.
Hingga ia dan suaminya memutuskan menempatinya, meski dengan konsekuensi yang menantang.
Tidak ada jaringan listrik PLN yang sampai ke rumah di hutan itu.
Alhasil rumah itu diterangi oleh listrik yang dihasilkan dari kincir air buatan.
Mereka juga harus ikhlas jauh dari fasilitas umum atau kantor pemerintahan.
Mereka juga harus jauh dari toko atau warung yang menyediakan berbagai kebutuhan.
"Di sini kan rumahnya kosong, ngapain tidak ditinggali. Juga sudah tua, ingin mengurangi kegiatan-kegiatan yang banyak negatif, " katanya
Meski tinggal sendiri di hutan, Peni merasa tak pernah kesepian. Sanak famili serta anaknya kerap menengoknya.