Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Penarik Becak di Jogya Meninggal di Atas Becaknya, Ternyata Positif Covid-19

Penarik becak ditemukan meninggal di atas becaknya, saksi sebut nafas korban sempat tersengal-sengal, hasil pemeriksaan ternyata positif Covid-19.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kisah Pilu Penarik Becak di Jogya Meninggal di Atas Becaknya, Ternyata Positif Covid-19
Dok Polsek Kraton
Almarhum Bilal (84) ditemukan meninggal di becaknya, Senin (19/7/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kisah pilu kematian akibat Covid-19 terjadi di Jogya.

Bilal (84) seorang penarik becak meninggal dengan kondisi terpapar Covid-19

Sebatang kara dia meninggal di atas becaknya yang diparkir di Jalan Magangan Kulon di Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (19/7/2021) lalu.

Baca juga: Aksi Pria Curi 5 Lipstik di Minimarket Palembang Terekam CCTV dan Viral di Media Sosial

Dia mengembuskan napas terakhir sekira pukul 18.15 WIB dan dilaporkan kepada RT serta Babinkamtibmas Polsek Kraton agar dilakukan uji swab antigen post mortem pada almarhum.

Bilal ternyata terindikasi mengidap Covid-19.

Nyawanya tidak tertolong karena tidak ada yang tahu bahwa dirinya adalah pasien positif Covid-19.

Sehari-hari, Bilal bekerja sebagai tukang becak.

Berita Rekomendasi

Hidupnya dia habiskan di becak berwarna merah itu.

Baca juga: Polisi Bubarkan Demonstran Tolak Perpanjangan PPKM di Dekat Istana Negara 

Entah berapa uang yang ia dapatkan setiap hari, namun di akhir menjelang hayatnya, Bilal tak sanggup untuk berobat.

“Jadi, almarhum ini diketahui sudah sakit di atas becak beberapa hari sebelumnya. Warga sudah berinisiatif memberikan makan, merawat sebisanya,” ungkap Lurah Patehan, Handani BS kepada Tribun Jogja, Sabtu (24/7/2021).

Bagi masyarakat Patehan, Bilal sudah seperti keluarga sendiri.

Dia menarik becak hampir selama 50 tahun dan mangkal di daerah Magangan Kulon itu.

Almarhum Bilal meninggal dalam sunyi.

Sang anak semata wayang tidak menengoknya karena masalah keluarga dan hubungan yang tidak baik.

Anak tunggal Bilal itu tidak tinggal di Patehan, melainkan di Sewon, Bantul.

Baca juga: 3.385 Personel Gabungan Jaga Aksi Demo Tolak Perpanjangan PPKM di Ibu Kota 

Kematiannya justru ditemui oleh seorang warga bernama Dimas (18).

Pelajar itu menemukan Bilal meringkuk di becak dengan mata tertutup dan tidak bergerak.

Ketika dipegang, Bilal seperti tidak ada tanda kehidupan, apalagi bereaksi.

Dimas pun segera memberi tahu Ketua RT tentang kejadian tersebut.

Kemudian, Suryantoro (48) yang menjadi saksi kedua tidak menampik Bilal memang sudah sakit-sakitan sejak beberapa hari lalu.

Terakhir dia menengok Bilal sekitar pukul 14.30 WIB di hari yang sama.

Baca juga: Diduga Hendak Ikut Demo Tolak Perpanjangan PPKM, 6 Orang Diamankan Polisi di Monas

Saat itu, nafasnya tersengal-sengal, memungkinkan ada yang salah dengan paru-parunya.

“Para warga ini sudah menghubungi putri almarhum. Namun, dia tak kunjung datang juga,” beber Handani.

Bilal memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Patehan, Kraton, Yogyakarta. Akan tetapi, dia tidak memiliki rumah tinggal di wilayah tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tak Mampu Berobat, Penarik Becak yang Positif Covid-19 di Kota Yogyakarta Ini Meninggal di Becaknya

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas