Semalam, 10 dari 500 Penumpang KM Tidar Berhasil Dievakuasi, Ada Istri Wakapolres Pulau Buru
Satu diantara penumpang KM Tidar yang dievakuasi tersebut adalah istri Wakapolres Pulau Buru, Meity Jocobus Parinussa.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
TRIBUNNEWS.COM, NAMLEA – Tim gabungan Senin (26/7/2021) malam berhasil mengevakuasi 10 dari 500-an penumpang KM Tidar yang kandas di alur Pelabuhan Namlea di Kabupaten Buru, Maluku.
Satu diantara penumpang KM Tidar yang dievakuasi tersebut adalah istri Wakapolres Pulau Buru, Meity Jocobus Parinussa.
Proses evakuasi dilakukan petugas sekitar pukul 19.00 WIT.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunAmbon.com di lapangan, setidaknya 10 dari 500 penumpang kapal itu yang telah dievakuasi oleh tim gabungan.
Meity Jocobus Parinussa juga salah satu penumpang yang hendak menuju ke Kota Ambon menggunakan KM. Tidar tersebut.
Namun, saat hendak keluar dari Pelabuhan Laut Namlea dan hendak menuju ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, kapal tersebut kandas sekitar pukul 12.30 WIT.
Posisi kapal berada di sisi kanan sekitar 100 meter dari Pelabuhan Namlea.
Petugas Loket Pelabuhan Laut Namlea, Hasanudin Sangaji mengatakan, sebanyak 10 orang penumpang yang dievakuasi, namun belum dilaporkan ke petugas loket.
Baca juga: Evakuasi 500 Penumpang KM. Tidar yang Kandas di Namlea Baru Bisa Dilakukan Siang Ini
"Dari 10 orang itu, baru dua orang yang melaporkan untuk pembatalan tiket, beberapa orang laninnya belum melaporkan untuk pembatalan," kata Sangaji kepada TribunAmbon.com, saat dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: KM Tidar Kandas di Buru Maluku, Aparat Gabungan Dikerahkan Evakuasi 500 Penumpang Kapal
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi pukul 20.00 WIT, personil gabungan masih belum melakukan evakuasi terhadap penumpang KM. Tidar.
Namun, sejumlah personil gabungan tersebut masih standby di Pelabuhan Laut Namlea.
Artikel ini tayang di TribunAmbon.com dengan judul 10 Penumpang KM Tidar Berhasil Dievakuasi, Satu di Antaranya Isteri Wakapolres Pulau Buru-Maluku
Penulis: Andi Papalia | Editor: Adjeng Hatalea