Kisah Bocah 8 Tahun di Sukoharjo, Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Kini Diasuh Polres
Seorang bocah bernama Al Ghifari Putra Setiawan (8) menjadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal akibat Covid-19.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNNEWS.COM - Kisah memilukan dialami seorang bocah bernama Ashar Al Ghifari Putra Setiawan (8).
Bocah asal Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu menjadi yatim piatu.
Ayah dan ibunya meninggal dalam waktu berdekatan akibat Covid-19.
Kini, bocah malang itu diangkat anak asuh oleh Kapolres Sukoharjo.
Diketahui, ibu Ghifari, Haryati meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo setelah berjuang melawan Covid-19 pada Rabu (21/7/2021).
Setelah dua hari ibunya meninggal, kesehatan ayahnya, Deni Budi Setyawan (43) juga mulai turun.
Ayah Ghifari mulai batuk-batuk. Badannya demam yang disertai sesak nafas.
Ayah siswa kelas ll MIN Sukoharjo ini kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, agar mendapat pertolongan.
Namun sayang, kondisi rumah sakit yang penuh menjadikan Deni harus dibawa lagi ke rumah.
Baca juga: Jemput Paksa Jenazah di Maluku, Keluarga Tak Terima Korban Dinyatakan Covid, Ini Penjelasan Pihak RS
Padahal saat itu, kondisi Deni mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darah sudah diangka 72. Saat dibawa ke rumah, ayah Ghifari meninggal dunia.
"Saat ini, Ghifari, tinggal bersama Nenek dan Pamannya," ujar Eni Sulistyowati, Budhe Ghifari.
Kakak dari ayah Ghifari, Eni Sulistiyowati mengatakan, selama ini, ayah dan ibu Ghifari tinggal bersama dengan kakek Sutrisno dan neneknya Nurmiyati (64) serta pamannya Toni Budi Utomo (30) dalam satu rumah.
Namun, Kakek Ghifari bernama Sutrisno, juga terkonfirmasi positif virus Corona dan dirujuk ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo juga meninggal sebelum Ayah Ghifari meninggal dunia.
Diangkat Anak Asuh oleh Kapolres Sukoharjo
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan, mengangkat Ashar Al Ghifari Putra Setiawan (8) sebagai anak asuh.
Bocah asal Sukoharjo Kota itu baru saja kehilangan kedua orangtuanya dan kakeknya yang terpapar covid-19.
Ghifari merupakan anak tunggal dari Deni Budi Setyawan (43), dan Haryati (37).
Selain kedua orang tuanya, kakek Ghifari juga meninggal karena positif Covid-19, yakni Sutrisno (70).
Mendengar kabar duka itu, Polres Sukoharjo langsung turun mencari informasi tentang bocah tersebut. Berbekal informasi dari masyarakat setempat, kini Polres Sukoharjo menjadikan Ghifari anak asuh.
Baca juga: Vino Kini Hidup Sebatang Kara Jalani Isoman Setelah Ayah Bundanya Meninggal Karena Covid-19
"Kami mulai hari ini mengangkat Ghifari menjadi anak asuh Polres Sukoharjo," kata Kapolres, Selasa (27/7/2021).
Dilanjutkan Kapolres, setelah ditinggal ayah ibunya, Ghifari akan tinggal bersama budenya.
Namun, secara moral Polres dengan Bhabinkamtibmas setempat akan berkoordinasi terkait bantuan yang akan diberikan pada Ghifari.
"Ini merupakan tanggungjawab kita, dan kondisi masih Pandemi, dan orang tuanya juga meninggal karena terpapar Covid-19," katanya.
Saat ini, Ghifari sendiri masih duduk di bangku kelas ll MIN Sukoharjo.
Namun Polres Sukoharjo berkomitmen untuk membantu Ghifari sampai lulus sekolah.
"Secara formal kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bantuan apa yang bisa diberikan untuk yatim piatu, Ghifari ini."
"Tentunya Polres berkomitmen dan berupaya untuk membantu secara rutin atau periodik," imbuhnya.
Sedangkan untuk kelanjutannya, apabila dia sudah tidak menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo, pihaknya juga sudah mulai berencana akan menggandeng pihak lain dengan maksud untuk kelangsungan hidup Ghifari.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga memberikan bantuan tas berisi peralatan sekolah, uang tunai dan sejumlah mainan.
Bantuan sembako juga diberikan kepada bude Ghifari, Eni Sulistiyowati (44) yang turut mendampingi ke Polres.
Bahkan saat ditanya Kapolres terkait cita-citanya, Ghifari mengaku ingin menjadi polisi.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib Pilu Ghifari, Bocah Asal Sukoharjo yang Jadi Yatim Piatu: Ayah & Ibu Meninggal karena Covid-19