Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini yang Dilakukan Pegiat Lingkungan di Jambi untuk Peringati Hari Harimau Sedunia

Memperingati Hari Harimau Sedunia, penggiat lingkungan melakukan kegiatan “Susur Jerat Harimau” di Taman Nasional Berbak-Sembilang

Editor: Sanusi
zoom-in Ini yang Dilakukan Pegiat Lingkungan di Jambi untuk Peringati Hari Harimau Sedunia
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Memperingati Hari Harimau Sedunia, penggiat lingkungan melakukan kegiatan “Susur Jerat Harimau” di Taman Nasional Berbak-Sembilang, di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi, pada 29-30 Juli 2021.

Forest Sustainabilty Head PT Rimba Hutani Mas Bambang Abimanyu mengatakan, hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian berbagai pihak terhadap pelestarian harimau Sumatera yang saat ini terancam punah.

Baca juga: Gubernur Anies Jenguk Dua Harimau Sumatera yang Positif Covid-19 di Taman Margasatwa Ragunan

“Dalam kegiatan ini, kami menyusuri kawasan hutan Taman Nasional Berbak-Sembilang dengan maksud membongkar jerat yang dipasang oknum untuk menangkap harimau,” kata Bambang, Jumat (30/7/2021).

Jerat ini harus dibongkar karena bukan hanya menjerat harimau tapi juga fauna jenis lain yang menjadi makanan dari harimau, seperti kancil, babi dan rusa.

Baca juga: Wahana Virtual Reality WENGI Hadir di 5 Kota Besar Pulau Jawa

“Kegiatan ini juga ingin memastikan pakan dari harimau tersedia di alam,” kata Bambang.

Susur Jerat Harimau ini diikuti sebanyak 25 orang yang berasal dari berbagai unsur yakni perusahaan hutan tanam industri, akademisi dari Universitas Jambi dan Universitas Bengkulu, dan pengelola TN Berbak-Sembilang.

Kegiatan ini tak lain untuk memaknai Tiger World Day yang jatuh pada setiap 29 Juli.

Baca juga: Air Bah di Sibulue Bone Menenggelamkan 3 Unit Truk Tambang

Berita Rekomendasi

PT RHM yang merupakan mitra pemasok APP Sinar Mas yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin memutuskan ambil bagian dalam kegiatan ini karena TN Berbak-Sembilang ini berdampingan langsung dengan areal konsesinya.

Oleh karena itu, RHM juga memiliki kawasan perlindungan satwa liar (KPSL) dengan luas mencapai 18.000 hektare (Ha), yang mana di sana juga menjadi habitat buaya senyulong.

Keberadaan KPSL ini sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap perlindungan satwa khususnya satwa yang dilindungi.

Sementara itu, pada hari pertama kegiatan, Kamis (29/7/2021), tim tidak menemukan jerat hewan yang dipasang warga walau sudah berjalan kaki kurang lebih sejauh 5 Kilometer.

Sementara itu, Kepala Seksi Taman Nasional Berbak-Sembilang Nurazman mengatakan kegiatan Susur Jerat Harimau ini merupakan langkah nyata dalam pelestarian harimau sumatera, yang mana TN Berbak-Sembilang merupakan habitatnya.

“Mungkin kegiatan ini terlihat kecil, tapi dapat memberikan dampak yang besar bagi keberlangsungan kelestarian harimau sumatera dan habitatnya,” kata Nurazman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas