Merasa Dianak Tirikan, Pemuda Habisi Ayah dan Kakak Kandung, Sempat Sujud di Dekat Jasad Korban
Ayah dan anak ditemukan tewas penuh luka di kediamannya di Jalan T Amir Hamzah, Lingkungan X/XV, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Medan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ayah dan anak ditemukan tewas penuh luka di kediamannya, Sabtu (28/8/2021).
Kedua korban yakni Sugeng (49) dan anak pertamanya Riski Sarbaini (21).
Saat ditemukan, jasad keduanya berada di lokasi yang berbeda
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan T Amir Hamzah, Lingkungan X/XV, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.
Sugeng dan Riski ternyata tewas setelah dihabisi oleh Arsyad (20), yang merupakan anak kedua Sugeng dan adik Riski.
Baca juga: Tersambar Petir, Bos Sawit di Aceh Utara Tewas di Pematang Tambak
Baca juga: Gara-gara Cekcok, Dua Remaja Nekat Dorong Teman Nongkrong dari Motor hingga Tewas
Merasa dianak tirikan
Mengutip dari Tribun Medan, pelaku nekat menghabisi nyawa ayah dan kakak kandungnya karena sakit hati.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
"Jadi pelaku merasa dianak tirikan oleh ayahnya, karena permintaan abangnya selalu dipenuhi."
"Sementara permintaan pelaku tidak pernah dituruti. Karena itu timbullah niat untuk membunuh ayah dan kakak kandungnya tersebut," kata Hadi, Senin (30/8/2021).
Hadi menambahkan, bahwa aksi pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku.
Habisi ayah lebih dulu
Menurut Jon, kerabat korban, peristiwa itu terjadi sekira pukul 19.00 WIB.
Dalam insiden itu, Arsyad awalnya menghabisi Riski dengan pisau kecil.
Setelah itu baru pelaku membunuh Sugeng.
Namun, kata Jon, Arsyad sempat kesulitan saat hendak menghabisi ayahnya karena menggunakan pisau kecil.
Arsyad lalu mengambil parang yang ada di dapur untuk menghabisi nyawa ayahnya.
"Makanya kalau dilihat bekas tikaman di tubuh kakaknya lebih banyak dibanding Sugeng, tapi luka tikam di tubuh ayahnya lebih besar," terang Jon, dilansir Tribun Medan.
Sempat hendak bunuh ibu
Masih dikatakan Jon, setelah membunuh Sugeng, pelaku ternyata sempat ingin membunuh ibunya.
Namun, aksi itu gagal dilakukan.
Saat itu ternyata sang ibu sedang membaca ayat kursi.
Seketika parang yang digenggam Arsyad jatuh ke lantai.
"Dari peristiwa itulah dianggap Arsyad saat itu sedang kesurupan," ujarnya.
Baca juga: Berawal Ambil KTP, Suami Aniaya Istrinya Pakai Senjata Tajam, Pelaku Emosi Ajakan Rujuk Ditolak
Baca juga: 2 Bocah Ditemukan di Bangunan Kosong, Kakak Menangis dan Adik Meninggal, Ternyata Dianiaya Ayah Tiri
Sujud di dekat jasad ayahnya
Dihimpun dari Tribun Medan, Sajali, teman dekat Arsyad mengungkapkan pelaku sempat mengucap kata berulang-ulang sembari sujud di depan ayahnya yang telah meninggal dunia.
Sajali mengatakan, awalnya ia mendobrak pintu rumah Arsyad.
Ia mendapati Sugeng sudah tergeletak penuh luka.
Seketika, Sajali melangkah untuk melaporkan kepada polisi.
Kemudian ia kembali lagi dan melihay Arsyad sudah bersujud di depan pintu dekat jenazah Sugeng.
"Arsyad kayak merasa menyesal dan menangis, dia bilang hanya 5 menit aja kepada saya, itu diucap berulang-ulang."
"Tapi kita tidak tahu artinya 5 menit itu apa, 5 menit Bang Jali, minta maaf aku, 5 menit Bang Jali. Seperti itu," papar Sajali.
Rupanya sebelum kejadian, Arsyad sempat menemui Sajali perihal pekerjaan.
Sebab, sebelumnya Arsyad bekerja kepada Sajali sebagai tukang parkir.
"Jadi waktu ku lihat dia sujud itu, ku peganglah dia dan pisau yang dipegangnya."
"Baru ada polisi yang masuk ke dalam, ternyata baru tahu ada korban lain lagi dan ternyata itu Riski," ucap Sajali.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Muhammad Fadli Taradifa/Goklas Wisely)