Vaksin Sinovac Tak Laku di Jepang dan Korsel, Calon TKI Disuntik Astrazeneca
Vaksin tersebut diberikan menyusul penyesuaian dengan standarisasi jenis vaksin yang digunakan oleh para negara penempatan tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Sejumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang hendak ke Jepang dan Korea Selatan disuntik jenis Astrazeneca.
Pasalnya, vaksin tersebut diberikan menyusul penyesuaian dengan standarisasi jenis vaksin yang digunakan oleh para negara penempatan tersebut.
Sebagian besar dari negara penempatan diketahui tidak menerima atau menolak CPMI masuk ke negaranya karena vaksin jenis Sinovac yang umum digunakan di Indonesia.
Pada hari ini, penyuntikan vaksin AstraZeneca juga dilakukan di Kabupaten Indramayu.
Para CPMI ini rencananya akan diberangkatkan ke negara Jepang dan Korea melalui skema Private to Private (P to P) maupun skema Government to Government (G to G).
Baca juga: Suami Jadi TKI di Malaysia, Istri Malah Selingkuh dengan Mantan Pacar, Menangis saat Digerebek
"Per hari ini dari 23 UPT BP2MI di seluruh Indonesia, sudah dilakukan vaksinasi kurang lebih 11.375 orang dan hari ini di Indramayu dilakukan ke 90 CPMI untuk ke Korea dan Jepang," ujar Kepala BP2MI, Beny Rhamdani kepada Tribuncirebon.com saat meninjau kegiatan vaksinasi di Dinas Tenaga Kerja (Disnakes) Kabupaten Indramayu, Senin (30/8/2021).
Beny Rhamdani menyampaikan, negara akan memproritaskan pelayanan secara khusus kepada para CPMI.
Hal ini dikarenakan sektor pekerja migran merupakan penyumbang terbesar dibawah sektor migas, yakni mencapai Rp 159,6 triliun.
"Jadi kita tidak boleh kita main-main memperlakukan mereka dengan cara tidak hormat. Sekali lagi saya tegaskan, mereka harus mendapat perlakuan hormat dari negara," ujar dia.
Baca juga: Buruh Migram asal Indramayu Tewas di Taiwan, Pelaku Pembunuhan Diduga TKI asal Bengkulu
Masih disampaikan Benny Ramdhani, penyuntikan vaksinasi ini akan terus dilakukan, termasuk terhadap CPMI ke negara penempatan lainnya, seperti Taiwan, Singapura, dan lain sebagainya.
Penyuntikan vaksin tersebut akan menyesuaikan dengan vaksin yang digunakan oleh negara-negara penempatan tersebut.
"Seperti vaksinasi untuk ke Taiwan, kita masih dalam pembahasan, dan kami masih menunggu dari Kemenkes," ujar dia.
Sementara itu, salah seorang CPMI asal Kecamatan Gabuswetan, Suhada (21) mengatakan, tidak merasa gejala apapun setelah disuntikan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Waspada Covid Varian Baru C.1.2 yang Paling Bermutasi, Dari Afsel Kini Sudah Ada di Inggris dan Cina
"Gak kerasa apa-apa, awalnya memang takut karena disuntik tapi biar bisa kerja," ujar dia.
Suhada sendiri rencananya akan berangkat ke Korea untuk bekerja di sebuah pabrik, ia sudah mendaftar sejak tahun 2019.
Ia mengatakan, ingin sekali berangkat ke luar negeri demi membantu perekonomian keluarga.
"Soalnya kalau di sini gajinya kecil, pengen bantu orang tua," katanya. (Handhika Rahman)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Vaksin Ini Tak Diterima di Beberapa Negara, Calon Pekerja Migran Indonesia Divaksinasi AstraZeneca