Bocah Tumbal Pesugihan Sempat jadi Rebutan Ortu & Prajurit TNI saat Dianiaya, Para Pelaku Melawan
Kasus penganiayaan terhadap bocah 6 tahun yang jadi tumbal pesugihan kian menemui fakta baru.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM- Kasus penganiayaan terhadap bocah 6 tahun yang jadi tumbal pesugihan kian menemui fakta baru.
Bocah tersebut ternyata sempat jadi rebutan orangtuanya dan prajurit TNI saat insiden penganiayaan terjadi.
Para pelaku melawan saat anggota TNI hendak menyelamatkan korban.
Adapun dua orang anggota TNI terlibat dalam penyelamatan AP, bocah 6 tahun yang dicongkel matanya oleh kedua orangtuanya.
Mereka adalah Babinsa Kelurahan Gantaran 1409-04 Koramil Tinggimoncong, Gowa, Serda Murdani dan personel Kodam XIV/Hasanuddin Praka Firmansyah.
Peristiwa penganiayaan terjadi usai pemakaman kakak AP.
Saat peristiwa terjadi, Serda Murdani tengah berada di rumah kepala lingkungan usai melayat kakak korban, DS.
Sementara saat itu Praka Firmansyah berada di rumah duka bersama paman AP, Bayu.
Teriakan korban membuat heboh warga.
Bayu pun langsung datang melapor soal adanya tangisan AP.
Mereka kemudian bergegas ke rumah duka.
Baca juga: Kasus Bocah 6 Tahun Korban Ritual Pesugihan di Gowa, Polisi Selidiki Penyebab Kematian sang Kakak
Baca juga: Kondisi Bocah Korban Pesugihan Orang Tua di Gowa Pascaoperasi Mata, Mulai Membuka Diri
Baca juga: Kemen PPPA Dampingi Anak Kasus Kekerasan Ritual Pesugihan di Gowa hingga Tuntas
Setibanya di rumah tersebut, AP tengah dianiaya oleh para pelaku.
Serda Murdani kemudian langsung mengangkat ayah AP yang berada di atas kepala korban.
Ia juga menghalau ibu AP agar penganiayaan tak semakin menjadi.