Kakak Bocah yang Dilukai Orang Tua demi Pesugihan akan Diautopsi, Ini Kesaksian Kondisi Jenazahnya
Kakak dari bocah 6 tahun yang dilukai orang tua demi pesugihan akan diotopsi, seorang babinsa beri kesaksian soal kondisi jenazahnya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman, menjelaskan perkembangan terbaru mengenai kasus orang tua melukai mata anak kandungnya, AP (6), demi pesugihan di Tinggimoncong, Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Boby, dari hasil keterangan para saksi, ada indikasi kakak AP, laki-laki berusia 22 tahun berinisial DS turut mengalami penganiayaan.
Diduga, sang kakak dicekoki air garam sebanyak dua liter hingga merenggut nyawanya, sehari sebelum bocah 6 tahun itu dianiaya pada Selasa (31/8/2021) lalu.
Baca juga: Kondisi Bocah Korban Pesugihan Orang Tua di Gowa Pascaoperasi Mata, Mulai Membuka Diri
Baca juga: Kemen PPPA Dampingi Anak Kasus Kekerasan Ritual Pesugihan di Gowa hingga Tuntas
Untuk mendalami dugaan penganiayaan tersebut, pihak kepolisian akan melakukan proses autopsi.
"Kakak korban masih dalam lakukan penyelidikan, kami masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, rencananya memang kedepan penyidik akan melakukan autopsi terhadap kakak korban."
"Jadi memang dari (keterangan) keluarga korban ada indikasi, tapi kita belum bisa menyimpulkan apa penyebab kematian karena harus dilakukan autopsi unuk menentukan apa penyebab kematian dari kakak korban," ungkap Boby, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (9/9/2021).
Kesaksian Kondisi Jenazah Kakak Korban
Di sisi lain, Babinsa Keluarahan Gantarang 1409-04, Koramil Tinggimoncong, Serda Murdani mengaku sempat melihat kondisi wajah jenazah kakak korban yang berinisial DS.
Kala itu, Murdani datang melayat pada Selasa (31/8/2021) lalu.
Namun, dia mengaku tidak mengetahui penyebab pasti penyebab kematian almarhum.
Baca juga: Kasus Bocah Korban Ritual Pesugihan di Gowa, Praktik Kanibalisme hingga 40 Orang Diduga Terlibat
Baca juga: Soal Orang Tua Lukai Anak demi Pesugihan, Sosiolog Curiga Ada Jaringan Aliran Sesat di Sekitar Rumah
"Kakak korban itu meninggal dunia pada malam hari. Tidak tahu Itu penyebabnya kenapa saya cuman datang melayat."
"Sempat saya lihat kondisi (DS) tapi saya tidak ambil dokumentasi karena menjaga perasaan pihak keluarga yang berduka," jelasnya saat ditemui di Makodim Gowa, Rabu (8/9/2021).
Kala itu, Murdani melihat wajah DS penuh lebam.
Ia pun sempat menanyakan penyebab kematian DS kepada orang tuanya.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.