Ada Bukti Baru dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Pelaku akan Segera Terungkap
Pihak kepolisian menyebut ada bukti baru terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sudah hampir satu bulan berlalu, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, belum juga terungkap.
Terkait hal ini, pihak kepolisian berupaya mengembangkan kasus ini lewat keberadaan ponsel Amalia Mustika Ratu (24).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan pihaknya telah menemukan titik terang keberadaan ponsel Amalia yang hilang.
Ia menambahkan, ponsel tersebut saat ini masih dalam pencarian.
"Masih dalam pencarian, ini sudah mendekati titik terang dan kita mohon doanya saja ya," ujarnya, Kamis (9/9/2021), dikutip dari TribunJabar.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Yosef Kembali Dipanggil, Ditanya Hal Sama
Baca juga: Kriminolog Sebut Ada Dugaan Pembunuhan Berencana dalam Kasus Ibu dan Anak di Subang: Ada Faktor X?
Tak hanya itu, Chaniago mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi hasil laboratorium forensik Mabes Polri.
Hasil tersebut meliputi sidik jari dan identifikasi DNA, evaluasi cairan tubuh, hingga penentuan senyawa seperti obat-obatan atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Diketahui, polisi juga melakukan tes DNA pada sejumlah anggota keluarga terdekat Tuti Suhartini (55) dan Amalia.
Mereka adalah suami Tuti, Yosef; istri muda Yosef, M; anak-anak M; hingga putra Tuti, Yoris.
"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," terang Chaniago, dilansir TribunJabar.
Lebih lanjut, Chaniago menyebut kemungkinan dalam waktu dekat pihaknya akan mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Sejauh ini, kita tunggu saja dari penyidik, nanti dalam waktu dekat Insya Allah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan," ungkapnya.
Menanggapi sudah keluarnya hasil forensik, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, mengatakan pihak keluarga korban menyambut baik dan gembira.
Pasalnya, hasil forensik ini memang sudah dinantikan sejak lama.
"Tentunya dari pihak keluarga menyambut baik, gembira jika hasil forensik sudah ada karena dari kemarin sangat dinantikan."
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Polisi Analisa Hasil Labfor dan Panggil Lagi Beberapa Saksi
Baca juga: Pasca Peristiwa Subang, Yayasan yang Dikelola Yosef Tak Ada Aktivitas, Ini Keinginannya
"Sekalipun hasilnya itu tentunya untuk keperluan penyidik," kata Rohman, Kamis (9/9/2021).
Karena itu, pihaknya berharap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia segera terungkap.
"Harapannya dengan begitu ada titik terang dan kasus ini segera terungkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard di kediaman mereka di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Rabu (18/8/2021) pagi.
Sejumlah Saksi akan Kembali Diperiksa
Hingga Kamis (9/9/2021), polisi telah memeriksa 23 saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Namun, saat ini polisi mulai mengerucutkan sejumlah nama dan akan dipanggil kembali untuk dimintai keterangan.
"Total masih 23 saksi, cuman untuk yang sekarang ini kami ada pengerucutan, beberapa saksi yang akan kami mintai keterangan dan memang beberapa hari yang lalu dan mungkin ada beberapa lagi yang terkait dengan hasil Labfor," tutur Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, Kamis, mengutip TribunJabar.
Mengenai kemungkinan dipanggil kembali, kuasa hukum Yosef dan M, Jajang Supriatna, mengatakan pihaknya tak keberatan.
Yosef dan M, kata Jajang, akan terus kooperatif demi mengungkap dalang di balik pembunuhan Tuti dan Amalia.
Baca juga: Update Pembunuhan di Subang, Untuk Ketujuh Kalinya Yosef Diperiksa, Sudah Mendekat Pengungkapan?
Baca juga: Sulit Diungkap, Pembunuhan di Subang Disebut Terencana
"Ya, sejauh ini kami akan terus kooperatif. Ya, pada intinya terkait dengan pemanggilan nantinya tersebut," kata Jajang, Jumat (10/9/2021).
Tetapi, hingga saat ini pihaknya belum menerima pemanggilan kembali terhadap Yosef dan M.
"Sampai sejauh ini belum ada pemanggilan kembali kepada klien kami dari pihak penyidik dari Polres Subang," tandasnya.
Diduga Pembunuhan Berencana
Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar, mengatakan ada faktor X yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Faktor X tersebut, ujar Yesmil, kemungkinan saling berkaitan antara keterangan saksi dan kondisi korban semasa hidup.
"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya."
"Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor X atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya, Jumat (3/9/2021), dikutip dari TribunJabar.
Lebih lanjut, Yesmil menduga kasus Tuti dan Amalia ini merupakan jenis pembunuhan berencana yang sudah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku.
Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan dimungkinkan adanya pelaku utama dan aktor intelektual, yang mengeksekusi.
Karena itu, menurutnya yang perlu ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan.
Dalam setiap kasus, terang Yesmil, selalu ada tiga motif utama yang menyertai, yakni motif hubungan sosial, seperti asmara dan masa lalu, motif kekuasaan, serta motif harta.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut."
"Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.
Yesmil pun berharap kasus pembunuhan di Subang ini cepat terungkap, karena menyangkut reputasi dari pihak kepolisian.
"Saya dan masyarakat berharap, agar kasus ini sesegera mungkin dapat terungkap oleh pihak kepolisian, karena menyangkut dengan hal yang cukup kontroversial dan juga reputasi dari kepolisian."
"Tapi saya yakin bahwa cepat atau lambat, kasus ini mampu diungkap secara terang benderang oleh aparat yang berwenang," tandasnya.
Sebelumnya, kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus, Meilala, mengungkapkan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang kemungkinan punya banyak waktu untuk membersihkan TKP, sebelum akhirnya melarikan diri.
Tak hanya itu, menurutnya pelaku juga sempat mencuci baju untuk membilas darah yang melekat dan membersihkan jejak kejahatannya.
Kendati demikian, ia yakin setiap kejahatan tak ada yang sempurna karena pasti akan ada bukti atau jejak yang tertinggal.
Satu di antara bukti yang tak bisa secara mudah dihapus dan diganti adalah jejak digital.
"Tapi saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna, akan ada saja yang tertinggal, di mana kemudian polisi dapat mengeksplorasi."
"Salah satu diperkirakan tidak dapat diganti, dihapus dengan begitu saja adalah jejak digital," kata Adrianus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (2/9/2021), dilansir Tribunnews.
Baca artikel terkait Ibu dan Anak Tewas di Mobil lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Faryyanida Putwiliani, TribunJabar/Dwiky Maulana Vellayati/Cipta Permana)