Detik-detik Penemuan Jenazah Satu Keluarga di Bawah Tumpukan Baju, Sempat Dilaporkan Hilang
Satu keluarga ditemukan sudah tak bernyawa karena tertimbun tumpukan baju di sebuah gudang stok penyimpanan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu keluarga ditemukan sudah tak bernyawa di bawah tumpukan baju di sebuah gudang stok penyimpanan di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021).
Pasangan suami istri dan anaknya ditemukan tewas di bawah tumpukan baju baru.
Jasad AS (42), SK (33), dan anaknya SF (6) ditemukan pada Jumat (10/9/2021) sekira pukul 22.00 Wita.
Saat ditemukan, ketiga jasad tersebut sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Baca juga: Pelecehan Seksual Verbal dan Non Verbal Tidak Boleh Terjadi pada Pekerja Laki-laki Maupun Perempuan
Selain itu, kondisi sebagian tubuh jenazah sudah tampak menghitam.
Diberitakan Banjarmasin Post, untuk bisa mengevakuasi jenazah, petugas harus menyingkirkan tumpukan plastik berisi pakaian terlebih dulu.
"Posisinya tertindih tumpukan plastik berisi pakaian," kata Alay, seorang relawan yang turut mengevakuasi jenazah.
Diketahui selama ini, ketiga korban tinggal di sebuah bangunan yang menjadi gudang baju.
Bangunan tersebut milik H Kadir, bos dari AS.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi BM Kosgoro 1957 di Cempaka Putih, Wamendag Ingatkan Warga Tetap Taat Prokes
"Rumah ini, selain ditempati keluarga itu, juga merupakan gudang baju. Tapi yang punya tidak tinggal di sini," ucap Ahmad, warga sekitar.
Berawal dari kecurigaan bos
Kasus ini terungkap setelah Sari (22), anak dari bos korban menaruh curiga.
Sebab, pasangan suami istri itu tak bisa dihubungi.
Sementara, orang tuanya yang merupakan bos korban sedang berada di luar kota.
Karena itu, Sari bersama karyawan lain mengecek ke rumah yang juga difungsikan sebagai gudang penyimanan stok pakaian tersebut.
Namun, saat itu pintu dalam keadaan terkunci serta tak ada jendela.
Akhirnya, Sari memutuskan untuk mendobrak salah satu pintu rumah tersebut.
Sari pun kaget saat mendapati Ahmad Saubari, istri dan anaknya sudah dalam kondisi tak bernyawa di antara tumpukan plastik berisi baju.
"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari, dilansir Banjarmasin Post.
2 hari tak tampak
Kepala Polsekta Banjarmasin Timur, AKP Pujie Pirmansyah yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi kejadian.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab meninggalnya ketiga korban.
"Kami menindaklanjuti laporan masyarakat, katanya ada bau busuk di rumah ini."
"Jadi hasilnya, ditemukan ada tiga mayat. Untuk penyebab meninggal, masih kami selidiki," ucapnya, dikutip dari Banjarmasin Post.
Dikatakannya, dari keterangan para saksi, keluarga tersebut sudah dua hari tak terlihat.
"Kalau dari keterangan warga, sudah sekitar 2 hari (tidak kelihatan," terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sari.
Ia mengaku terakhir kali bertemu dengan pasangan suami istri itu pada dua hari yang lalu.
"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," terangnya.
Korban bekerja sebagai penjaga toko
Jenazah AS dan keluarganya pertama kali ditemukan oleh Sari, anak pemilik gudang. AS dan istrinya diketahui merupakan pegawai dari ayah Sari.
Selama ini AS dan istrinya dipercaya untuk tidur di tempat tersebut, sekaligus bekerja di toko pakaian di Pasar Sentra Antasari.
"Rumah ini, selain ditempati keluarga itu, juga merupakan gudang baju. Tapi yang punya, tidak tinggal di sini," ucap Ahmad, warga sekitar.
Polisi masih selidiki penyebab tewas
Setelah menemukan jenazah AS dan keluarganya, Sari langsung melapor ke kepolisian. Polisi kemudian datang untuk melakukan olah TKP.
"Untuk penyebab pastinya belum bisa kami ungkapkan. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi.(Tribunnews.com/BanjarmasinPost)