PUPR Bangun Pos Lintas Batas Negara di Kalbar, Sekaligus Bisa Jadi Pusat Ekonomi
PUPR menyelesaikan pembangunan PLBN Jagoi Babang di Kalbar guna memperkuat kedaulatan NKRI di perbatasan sebagai garda terdepan.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Tujuannya guna memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di perbatasan sebagai garda terdepan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kawasan perbatasan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo dalam mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat sebagai beranda terdepan Indonesia.
Baca juga: Kasus Perusakan Tempat Ibadah, Kapolda Kalbar Pastikan Negara Tak Boleh Kalah Dengan Anarkisme
Pengembangan PLBN dinilai tidak hanya menjadi kebanggan Bangsa Indonesia sebagai bangsa besar, tetapi yang terpenting sekali adalah fungsi pertahanan keamanan, sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan Indonesia.
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk. Namun, menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri Basuki dalams siaran pers, Minggu (19/9/2021).
Konstruksi PLBN Jagoi Babang mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalbar Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak 27 November 2020 dengan anggaran senilai Rp 207,35 miliar yang bersumber dari APBN tahun jamak 2020 hingga 2022.
Basuki menjelaskan, saat ini konstruksinya telah mencapai 26,71 persen dan ditargetkan akan rampung pada 19 Juli 2022.
Baca juga: Genjot Ekonomi Daerah, Kementerian PUPR Bangun Sejumlah Infrastruktur di NTB
Untuk meningkatkan kualitas layanan PLBN dibangun berbagai fasilitas utama meliputi pos pemeriksaan imigrasi, x-ray, gerbang, dan monumen TASBARA.
Selain itu, gudang barang sita, bangunan disinfeksi kendaraan, dan menara pengawas; serta fasilitas pendukung meliputi pasar perbatasan, mess pegawai PLBN, bangunan Wisma Indonesia, mini terminal, dan sarana peribadatan.
Berdasarkan data yang dicatat Pos TPI Imigrasi Aruk pada Maret 2020, jumlah pelintas PLBN Jagoi Babang berkisar 100 hingga 150 orang per minggu.
Keberadaan PLBN Jagoi Babang memiliki nilai strategis sebagai beranda terdepan Indonesia karena hanya berjarak sekitar 60 km dengan Ibu Kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, yang dapat ditempuh hanya dengan 1,5 jam perjalanan.
"Bandingkan dengan jarak tempuh dari Kota Pontianak menuju ke lokasi mencapai 270 km atau sekitar kurang lebih 7 jam dengan mengendarai mobil," pungkas Basuki.