Pascaserangan KKB, Tenaga Kesehatan di Papua Was - Was dan Minta Perlindungan TNI/Polri
Dalam peristiwa serangan tersebut, KKB membakar dan menyerang Puskesmas Kiwirok dan mengejar tenaga medis hingga menewaskan 1 tenaga kesehatan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - penyerangan yang menyasar tenaga kesehatan dan pembakaran fasilitas Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pekan lalu membuat was - was para tenaga kesehatan di wilayah tersebut
Pasalnya kejadian tersebut membuat salah seorang nakes meninggal dunia, beberapa luka - luka, dan satu orang dikabarkan ditahan.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyebut banyak nakes di wilayah tersebut minta dievakuasi ke tempat lebih aman.
"Kekhawatiran, rasa was-was itu tinggi sekali. Terutama di Kiwirok itu memang minta dievakuasi, tapi di Wamena memang ada was-was. Para nakes pendatang terutama," kata Harif dalam diskusi virtual Polemik Trijaya bertajuk 'Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik', Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Buntut Penyerangan KKB Papua, Puluhan Warga Dievakuasi dari Distrik Kiwirok
Menanggapi hal ini, Harif pun berharap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mau memfasilitasi pihaknya dan organisasi kesehatan lain untuk menyambung komunikasi dengan petinggi kepolisian dan TNI, dengan tujuan meminta perlindungan kepada nakes di wilayah Papua.
"Barangkali Pak Taufan Damanik, mau memfasilitasi kita untuk bertemu dengan Kapolri, Kapolda yang terkait dengan perlindungan ini, mudah-mudahan ada upaya," terangnya.
Diketahui dalam peristiwa serangan tersebut, KKB membakar dan menyerang Puskesmas Kiwirok.
Kejadian ini membuat 8 tenaga kesehatan alami luka - luka dan trauma psikis, serta 1 nakes meninggal dunia, dan 1 lainnya dinyatakan ditahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.