Masalah Akses Jalan Berujung Maut, Pria di Pamekasan Habisi Paman Pakai Celurit, Ini Kronologinya
Pria berinisial N (54) di Kabupaten Pamekasan, Madura tewas di tangan keponakannya sendiri, H (32).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pria berinisial N (54) di Kabupaten Pamekasan, Madura tewas di tangan keponakannya sendiri, H (32).
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademau, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (25/9/2021) sekira pukul 16.00 WIB.
Korban dianiaya oleh pelaku tepat di depan pintu masuk halaman rumahnya.
Jasad korban ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh terbaring.
Pelaku nekat menghabisi korban lantaran dendam lama.
Sesaat sebelum kejadian, keduanya sempat terlibat cekcok masalah akses jalan.
Baca juga: Hilang Dua Hari, Ibu Muda di Musi Rawas Ditemukan Tewas, Korban Dihabisi Teman Kencan
Mengutip Tribun Madura, pembunuhan itu bermula dari permasalahan lahan tanah.
Pelaku merasa jika jalan menuju rumahnya semakin sempit karena korban memberi batu dan penutup yang terbuat dari anyaman bambu.
Karena hal itu, pelaku pun tak bisa membawa mobilnya melewati jalan tersebut.
Demikian disampaikan Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana.
Kronologi kejadian
Puncak kemarahan pelaku terjadi pada Sabtu sekira pukul 15.00 WIB.
Saat itu, pelaku bertemu dengan korban.
Pelaku kemudian menegur korban sembari menjelaskan bahwa mobilnya akan keluar.
Ia meminta tolong agar korban menyingkirkan batu dan anyaman bambu yang menghalangi jalan tersebut.
Namun, korban justru tak terima dan malah marah kepada pelaku.
Baca juga: Remaja di Medan Tewas Disiram Air Keras oleh Mantan Pacar, Pelaku Berbohong hingga Pura-pura Pingsan
Pelaku akhirnya memindahkan sendiri batu dan anyaman bambu tersebut.
Saat melihat perbuatan pelaku, korban malah semakin marah dan hendak memukul pelaku menggunakan palu.
Ketika itu, pelaku berhasil mengelak.
"Setelah percekcokan tersebut, pelaku pulang ke rumahnya mengambil celurit," kata Tomy, Senin (27/9/2021).
Setelah itu, pelaku langsung menuju ke rumah korban.
Setibanya di rumah korban, pelaku langsung membuka celurit yang masih tertutup wadahnya.
Tanpa basa-basi, pelaku langsung menganiaya korban menggunakan celurit tersebut.
Pelaku secara membabi buta menganiaya hingga korban tak bernyawa.
Jasad korban bersimbah darah dengan keadaan tubuh terbaring menghadap ke barat.
Melihat suaminya tak bernapas, istri korban menangis histeris di depan jenazah suaminya.
Ia bahkan sempat pingsan di depan teras rumahnya dan langsung diangkat ke dalam rumah oleh keluarganya.
Baca juga: 5 FAKTA Remaja di Kediri Habisi Pacarnya, Beri Jamu Beracun, Bingung saat Korban Mengaku Hamil
Baca juga: Perempuan di Indramayu Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Anak Tirinya
Pelaku ditangkap
Setelah kejadian itu, sekira pukul 17.00 WIB, polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku yang rumahnya masih berdekatan dengan rumah korban.
"Tersangka dan barang bukti dibawa ke Satreskrim Polres Pamekasan guna pemeriksaan lebih lanjut," ujar Tomy kepada Tribun Madura, Minggu (26/9/2021).
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti.
Barang bukti itu berupa sebilah celurit yang terdapat bercak darah dengan panjang 65 sentimeter, dengan gagang terbuat dari kayu berwarna coklat dan sarung celurit terbuat dari kulit berawarna coklat.
"Kami juga amankan baju korban dan baju pelaku," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Terungkap Dalang Kasus Pembunuhan di Pamekasan, Bermula dari Masalah Jalan dan Berujung Petaka
Sebatian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Polres Pamekasan Tangkap Pelaku yang Tebas Petani Hingga Tak Bernyawa, Masih Keluarga Korban
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)