FAKTA Bayi Manusia Silver di Tangerang, Dibawa Teman Ibunya Ngamen, Begini Nasibnya Sekarang
Warganet tengah dihebohkan dengan beredarnya foto bayi manusia silver di media sosial. Begini nasib bayi manusia silver sekarang.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Warganet tengah dihebohkan dengan beredarnya foto bayi manusia silver di media sosial.
Foto menjadi bahan perbincangan setelah dibagikan oleh sejumlah akun, seperti @tangerang24jam.
Dalam unggahan itu terlihat seorang bayi tengah berbaring di pangkuan orang dewasa.
Wajah serta kakinya terlihat berwarna silver lantaran diberi zat warna.
"Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan dicat silver oleh orang tuanya sendiri di Pom bensin Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan," tulis @tangerang24jam dalam keterangannya.
Hingga Selasa (28/9/2021), foto sudah mendapatkan respons ribuan kali dari warganet.
Baca juga: Viral Video Pemilik Arisan Online di Labuanbatu Diamuk Anggotanya
Satpol PP Kota Tangsel turun tangan
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry mengatakan, manusia silver itu diamankan Minggu (26/9/2021).
"Kami dapati si bayi tersebut tinggal di Jalan salak, ngontrak," kata Muksin, dikutip dari TribunTangerang.com, Selasa.
Muksin menuturkan, bayi tersebut dibawa mangkal di sejumlah ruas jalan protokol Kota Tangsel oleh dua manusia silver yakni E dan B.
E dan B merupakan pasangan suami istri.
Bayi tersebut, kata Muksin, anak dari seorang perempuan bernama NK (21).
Sedangkan bayi itu berinisial MFA.
Sehari-hari NK menitipkan buah hatinya kepada E dan B yang merupakan teman sekaligus tetangganya.
Di hari itu, ibu bayi tak mengetahui bila anaknya dibawa mangkal oleh E dan B.
Bahkan, dari data penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, E dan B telah lebih dari satu kali mengajak bayi tersebut untuk menjadi manusia silver.
"Setelah kita dalami ternyata bayinya sudah dua kali diajak mensilver," kata Muksin.
Baca juga: VIRAL Kisah Pria Makamkan Istri di Samping Rumah, Wujudkan Permintaan sebelum Meninggal
Orang tua diberi Rp 20 ribuan
Muksin melanjutkan penjelasannya.
Ia menyebut, E dan B juga memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada NK.
Uang tersebut diberikan agar NK membeli popok untuk MAF.
Berdasarkan keterangan NK, putranya belum memiliki akte kelahiran hingga saat ini.
Pasalnya, NK tidak melahirkan MAF di rumah sakit (RS).
"Bayi masih 10 bulan, bayi ini belum memiliki akte kelahiran, dia lahirnya tidak di RS. Tidak mungkin untuk dibuatkan akte," sebut Muksin, dikutip dari Kompas.com.
Adapun NK, E, dan B bukan warga Kota Tangsel.
Muksin menambahkan, karena ada kejadian tersebut, pihaknya bakal mengintensifkan razia terhadap manusia silver.
"Apa lagi kota kami adalah kota layak anak. Tidak layak kalau ada anak bayi yang dibawa atau dimanfaatkan untuk kegiatan pribadi mereka," urai dia.
Baca juga: VIRAL Bayi 10 Bulan di Tangerang Selatan Dijadikan Manusia Silver, KPAI: Anak Harusnya Dilindungi
Nasib bayi manusia silver sekarang
Menteri Sosial, Tri Rismaharini menjelaskan, bayi manusia silver dan ibunya telah dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Melati Ibu dan Anak, di Jakarta Timur, milik Kementerian Sosial RI.
Menurut Risma, nantinya sang ibu akan diberi pemberdayaan agar dia bisa bekerja tanpa harus meninggalkan anaknya.
"Si anak dan ibuknya sudah ada di balai kami. Ya pokoknya di balai kami. Nanti kita akan lakukan pemberdayaan untuk ibunya supaya ibunya tidak meninggalkan anaknya, namun dia bisa berusaha."
"Kami kan punya sentranya, dia bisa bekerja di situ tanpa harus meninggalkan bayinya," kata Risma dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (28/9/2021).
Lebih lanjut, Risma mengatakan selama ini sang ibu harus menitipkan anaknya kepada orang lain karena bekerja.
Hingga akhirnya bayi tersebut dijadikan manusia silver oleh teman sang ibu yang dimintai tolong untuk menjaga si bayi selama bekerja.
Oleh karena itu, Risma memutuskan untuk membawa ibu dan bayinya ke Balai Kementerian Sosial.
"Karena selama ini dititip-titipkan karena ibunya harus bekerja. Bekerja dan sebagainya sebagai pengemis. Ibunya kita ajak ke balai, kita siapkan kerjaan untuk ibunya sehingga dia tidak harus menitipkan bayinya," terang Risma.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Faryyanida Putwiliani)(TribunTangerang.com/Rizki Amana)(Kompas.com/Muhammad Naufal)