TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - SS, perempuan pemilik arisan online diserang oleh anggotanya karena dituding tidak membayarkan uang peserta sesuai perjanjian awal.

Gegara kasus ini, rumah SS di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu didangi para peserta arisan online.

Dalam video itu terjadi cekcok antara SS dengan para anggota arisan online bahkan terlibat adu fisik, dan jambak-jambakan rambut di depan rumahnya. 

"Perbuatan mereka (anggota arisan online) meresahkan saya," kata SS, saat dikonfirmasi, Senin (27/9/2021).

SS membantah dirinya tidak membayar uang para peserta.

"Semua sudah kelar, tidak ada lagi yang belum dibayar," kata SS.

Baca juga: Warga Labuhanbatu Selatan Tercebur ke Laut saat Kunjungi Pelabuhan Ikan Bagan Asahan

Dia menuding, bahwa ribut-ribut masalah arisan online ini lantaran diduga ada persaingan bisnis.

Satu orang anggota yang datang menyerang ke rumahnya membuka arisan online yang sama sehingga  anggota tersebut memprovokasi anggota lain.

"Si Fitri yang pakai baju putih itu juga punya arisan online seperti saya ini.

Saya sudah capek dibuat mereka, hingga saya diancam," katanya.

SS mengaku, dia diancam bunuh dan santet oleh para pelaku penyerangan.

Dia menyebut apa yang ditudingkan para penyerang tidak benar.

Baca juga: Berisi 8 Penumpang, Mobil Xenia di Labuhanbatu Terjun ke Saluran Air, 4 Orang Tewas Tenggelam

SS mengatakan arisan online miliknya legal, bukan bodong.

"Saya akan lapor ke Polda Sumut," kata SS.

Gegara masalah ini, anaknya mengalami trauma.

Tiap kali ada orang tak dikenal datang, anaknya jadi ketakutan.

Dalam rekaman video yang beredar, tampak SS dan peserta arisan online adu mulut.

Bahkan dalam video itu terdengar seorang peserta dituding jualan sabu. (tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Diancam Bunuh dan Santet, Emak-emak Pemilik Arisan Online Dimassa Anggotanya