Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)) Kominfo, Usman Kansong mengakui beberapa wilayah di Indonesia masih memiliki keterbatasan akses internet.

Data Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menyebut bahwa 49,33 persen daerah mendapat akses jaringan 4G, 44,35 persen wilayah dapat menikmati jaringan 3G dan 68,54 persen akses jaringan 2G.

“Sementara ada 9.113 desa atau kelurahan dalam wilayah 3T (Daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) belum mendapat akses jaringan 4G. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mendorong penghentian siaran televisi analog yang disebut analog switch off,” ujar Usman dalam webinar, Kamis (30/9/2021).

Analog switch off, lanjut Usman merupakan bentuk dari digitalisasi penyiaran yang dapat menghasilkan multiplier effect untuk ekonomi digital Indonesia. 

Diperkirakan antara tahun 2020 hingga 2026 terdapat 181 ribu penambahan kegiatan usaha baru, 232 ribu penambahan lapangan pekerjaan baru, peningkatan pendapatan negara dalam sebesar Rp77 triliun dan peningkatan kontribusi pada PDB nasional sebesar Rp 442,8 triliun.

Penghentian siaran televisi analog akan dilaksanakan secara bertahap tahap pertama selambat-lambatnya tanggal 30 April 2022, tahap kedua pada 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga selambat-lambatnya pada tanggal 2 November 2022.

“Seluruh siaran Televisi Analog akan dihentikan hingga 2 November 2022. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan Analog Switch Off dan bermigrasi dari siaran Televisi Analog ke Siaran Televisi Digital,” ujar Usman lagi.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg. Widyawati mengatakan pihaknya memiliki strategi dalam komunikasi di era digital, misalnya dalam mempercepat program vaksinasi.

“Mulai dari menentukan narasi kemudian pesan kuncinya. Landasan dari kegiatan, public address,  dan media relations atau komunikasi dengan stakeholder dan opinion leader serta manajemen krisis komunikasi,” ujarnya.