Ingin Kuasai Lahan Tebu, Gerombolan Preman Tiba-tiba Serang Petani, Ada Anggota DPRD Terlibat
Bentrokan maut terjadi di kawasan lahan tebu di daerah perbatasan Indramayu-Majalengka. Segerombolan preman yang ingin menguasai lahan serang petani
Penulis: Miftah Salis
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM- Bentrokan maut terjadi di kawasan lahan tebu di daerah perbatasan Indramayu-Majalengka.
Segerombolan preman yang ingin menguasai lahan tiba-tiba menyerang petani.
Seorang anggota DPRD turut ditangkap diduga terlibat kerusuhan tersebut.
Sekelompok orang tiba-tiba melakukan penyerangan di petak 112 wilayah Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (4/10/2021) sekira pukul 11.00 WIB.
Akibat penyerangan tersebut, dua orang petani tewas mengenaskan akibat luka bacok.
Diserang saat garap lahan
Awalnya Sejumlah petani melakukan pembajakan lahan di kawasan PG Jatitujuh pada Senin (4/10/2021) sekira pukul 09.30 WIB hingga pukul 10.30 WIB.
Mengutip dari Tribun Jabar, saat sedang menggarap lahan, sekelompok petani tersebut diserang oleh sekelompok orang menggunakan senjata tajam.
Seorang saksi mata bernama Yaya Sumarya (34) menduga, pihaknya diserang oleh masyarakat dari kelompok F-Kamis (Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan).
"Kami tiba-tiba ada penyerangan, kemungkinan besar dari F-Kamis. Akibatnya ada korban dua orang," katanya di Puskesmas Jatitujuh, Majalengka, Senin (4/10/2021).
Terjadilah bentrokan antara dua kelompok tersebut.
Semua pekerja pun berlarian.
Baca juga: Detik-detik Petani Tebu Majalengka Diserang Hingga Buyut dan Yaya Tewas, Polisi Tangkap 19 Orang
Baca juga: Hendak Parkir, Mobil Wisatawan Terjun ke Jurang Sedalam 30 Meter, Pengemudi Tewas
Yaya menyebut, petani yang jatuh ke parit langsung dibacok oleh para pelaku.
Akibat penyerangan tersebut, dua orang petani tewas.
Kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Jatitujuh namun nyawanya tak tertolong.
Dua petani tewas
Penyerangan tersebut mengakibatkan dua orang petani tewas.
Mereka adalah Suenda alias Buyut asal Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh dan Yaya asal Desa Jatiraga Kecamatan Jatitujuh.
Keduanya mengalami luka serius hingga meninggal dunia.
Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, leher, dan tangannya.
Akibat konflik lahan
Penyerangan tersebut didasar adanya konflik lahan.
Camat Jatijuju kin Asikin menyebut, perselisihan yang terjadi sudah berlangsung lama.
"Ini itu konflik yang sudah berlangsung lama. Perselisihan lahan menjadi faktor kelompok tani tersebut konflik," katanya, di Puskesmas Jatitujuh, Majalengka, Senin (4/10/2021), mengutip Tribun Jabar.
Hal senada diungkapkan oleh Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif.
Lukman menyebut, segerombolan preman yang tergabung dalam FKamis menjadi dalang di balik aksi kerusuhan.
Mengutip dari Tribun Jabar, para preman memprovokasi dan mengintimidasi petani hingga terjadi penyerangan.
Preman-preman tersebut hendak menguasai lahan tebu.
"Bisa saya sampaikan bahwa ada segerombolan preman yang ingin menguasai lahan, dia mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/10/2021).
Anggota DPRD terlibat
Setelah aksi tersebut, polisi bergerak cepat menangkap para pelaku.
Kini total ada 26 orang yang telah diamankan.
Mengutip dari Tribun Jabar, 10 orang di antaranya merupakan pentolan FKamis.
Satu di antaranya bahkan merupakan anggota DPRD Indramayu berinisial T.
"Kurang lebih ada 10 orang pentolan-pentolan FKamis dan juga petani penggarap kita amankan juga sebagai saksi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/10/2021).
Pentolan-pentolan FKamis tersebut diduga menjadi provokator.
Pihak kepolisian kini telah mengamankan para pelaku.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jabar "Kronologi Rebutan Lahan Tebu di Majalengka, Sedang Garap Lahan Tetiba Diserang, 2 Orang Meninggal", BREAKING NEWS Perselisihan Lahan Berujung Maut di Majalengka, 2 Orang Meninggal Dunia, Polisi Ungkap Perampasan Nyawa 2 Petani di Perbatasan Indramayu-Majalengka, Ulah Gerombolan Preman, dan 26 Orang Diamankan Polisi Terkait Perselisihan Lahan Tebu Berdarah, 10 di Antaranya Pentolan FKamis
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jabar/Eki Yulianto, Handhika Rahman)