Pasutri di Deliserdang Ini Nyaris Tak Mengenali Wajah Anaknya Usai Diculik dan Dianiaya
Yudi menyebutkan satu orang yang diduga anggota TNI itu merupakan aparat yang bermasalah bahkan sudah hampir dipecat dari kesatuannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Fredy Santoso
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nyawa Fandi Wahyudi nyaris melayang setelah diculik dan disiksa dua laki-laki pada Jumat (1/9/2021) lalu.
Menurut keluarga, adapun pelaku penculikan , warga Jalan Pantai Kasan, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang ini salah satunya merupakan anggota TNI.
Diketahui, anggota TNI itu adalah DG yang bertugas di Kodam II/Sriwijaya Palembang.
Menurut Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, oknum TNI desersi bernama DG itu ternyata tengah disersi dari kesatuannya.
DG terlibat dalam berbagai masalah, sehingga kabur meninggalkan tugasnya sebagai anggota TNI aktif.
"Menurut bapak Koramil Tigajuhar yang menemui saya, katanya dia ada masalah. Dia sudah disersi setahun karena bawa kabur uang Rp 200 juta," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Sekarang TNI Lebih Profesional
Dia mengatakan, DG menculik dan menyiksa Fandi Wayhudi bersama Andi.
Andi ini merupakan tetangga mereka di Patumbak.
"Ini kami lagi buat laporan.
Setelah olah TKP nanti balik lagi ke Pakam," katanya.
Dari informasi yang didapat pihak keluarga, oknum TNI desersi ini merupakan warga Desa Namo Suro, Kecamatan Birubiru, Kabupaten Deliserdang.
Sejak melarikan diri dari tugas dan jabatannya, Daniel Ginting pulang kampung agar tidak ditangkap Polisi Militer (PM).
Dia bersembunyi, namun kembali melakukan kejahatan yang cukup fatal dan mengerikan, karena korbannya nyaris tewas.
Yudi, ayah dari Fandi Wahyudi (22) mengatakan, pada Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 05:00 WIB, dirinya menerima kabar dari anak perempuannya jika Fandi diculik dan disiksa, lalu dibuang di Jalan Pendidikan Desa Jaranguda, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kaget mendapat laporan itu, Yudi kemudian mencari cara untuk bisa menjemput anaknya tersebut.
Saat itu ia berupaya meminjam mobil tetangganya untuk menjemput Fandi yang sudah mencari pertolongan ke rumah warga sekitar.
Sekira pukul 10:00 WIB, ia dan ibu Fandi beserta beberapa keluarga langsung menuju ke lokasi yang disebutkan Fandi dalam telepon.
Di situ mereka melihat anaknya babak belur bahkan wajahnya pun nyaris tak dikenali lagi.
"Pagi itu anakku yang gadis nelepon, katanya disuruh jemput bang Fandi ke daerah pemerasan susu sapi.
Baca juga: Suami di Riau Tewas di Tangan Istrinya, Pelaku Dendam Dituduh Selingkuh dan Sering Dipukuli
Di sana dia nelpon minjam hp warga," kata Yudi, Selasa (5/10/2021).
Melihat anaknya yang malang itu, mereka pun langsung membawa Fandi Wahyudi ke rumah sakit Sembiring di Jalan Besar Delitua.
"Sempat mau buat laporan. Cuma disuruh mengobati duku ke rumah sakit," ucapnya.
Fandi dan ibunya saat ini dikabarkan sedang membuat laporan ke Polresta Deliserdang.
Kronologi
Terkait kronologi awalnya korban sedang berada di sekitar warung internet Simpang 3 Patumbak, dan tiba-tiba dipanggil oleh pelaku.
Di situ Fandi langsung disuruh masuk kedalam mobil dan dibawa ke Pantai Kasan.
Di lokasi tersebut lah Fandi dihajar oleh dua orang pelaku, yang satu diantaranya oknum TNI.
Setelah dihajar habis-habisan, Fandi kemudian dibawa ke Jalan Pendidikan, Desa Jaranguda, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dekat Gundaling Farm.
Di sana ia dibuang ke dalam jurang dan ditinggalkan begitu saja.
Terkait pelaku, Fandi disebut mengenal pelaku.
Yudi menyebutkan satu orang yang diduga anggota TNI itu merupakan aparat yang bermasalah bahkan sudah hampir dipecat dari kesatuannya. (cr25/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Cerita Orangtua yang Anaknya Diculik dan Disika Pria Cepak, Pelaku Diduga Oknum TNI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.