Fakta Mother of Satan Diledakan di Kaki Gunung Ciremai, Suara Seperti Petir hingga Penyesalan Imam
Semula para warga tersebut tak mengetahui tujuan para polisi mengajak ke lokasi yang diketahui dikenal oleh masyarakat dengan Karanglenang tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Polisi mencari puluhan kilogram bahan peledak berbahaya di kaki Gunung Ciremai.
Bahan peledak itu berjuluk Mother of Satan atau Ibunya Setan.
Ini karena dampak ledakan yang sangat dahsyat.
Berikut ini deretan fakta-faktanya :
1. Disembunyikan di kaki gunung Ceremai
Untuk mencari bahan peledak itu, sejumlah warga diajak langsung oleh kepolisian yang disembunyikan di bawah kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.
Menurut Kepala Dusun Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Udi (45), ada tujuh warga yang diajak langsung ke lokasi penemuan.
Semula para warga tersebut tak mengetahui tujuan para polisi mengajak ke lokasi yang diketahui dikenal oleh masyarakat dengan Karanglenang tersebut.
"Jadi awalnya itu, salah satu warga bertemu banyak polisi.
Baca juga: Imam Menangis, Tak Menyangka Bom The Mother Of Satan yang Disimpannya Memiliki Daya Ledak Tinggi
Lalu polisi itu nanya tahu Karanglenang enggak? Warga saya jawab tahu. Tapi, pas ditanya ada apa, polisi enggak jawab. Itu kejadiannya Kamis sore," kata Udi saat ditemui di Blok Malarhayu, Selasa (5/10/2021).
Setelah itu, warga atas nama Parman ini mengajak rekan lainnya untuk menemaninya dan para polisi tersebut ke lokasi yang dimaksud.
Namun, karena waktu sudah menjelang malam, baik Parman maupun polisi tak bisa menjangkau lokasi yang diinginkan.
"Jadi 2 hari, hari pertama Kamis sore para polisi sudah banyak yang ke sini (Blok Malarhayu) minta ditunjukkan ke lokasi Karanglenang. Tapi karena kesorean, dilanjut besok paginya (Jumat)," ucapnya.
2. Ditemukan 35 Kilogram bahan peledak
Saat Jumat, sambung Udi, sejak pagi para anggota kepolisian sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanan.
Para warga yang diajak pun menyanggupi dan akhirnya menemukan lokasi yang dimaksud.
"Sekitar pukul 08.00 WIB para warga kami sudah menemani para polisi dan akhirnya ketemu. Katanya, ada sebanyak 35 kg bahan peledak ditemukan dalam keadaan dibungkus berbagai macam botol," jelas dia.
Sementara, salah satu warga yang mengantar polisi ke lokasi penemuan bahan peledak, Parman (46) mengaku, pihaknya kaget saat sejumlah barang berbotol ditemukan di semak-semak.
Baca juga: Dimusnahkan Bom 35 Kg The Mother Of Satan, Ledakannya Timbulkan Tanah Longsor
Apalagi, saat ia diberitahu jika yang ditemukan itu bahan peledak atau bom.
"Ya saya kaget. Awalnya kan enggak tahu saya diajak tuh mau apa. Saya cuma nunjukin lokasi yang polisi minta, karena saya tahu ya saya antar. Pas tahu itu bom, ya kaget, gak nyangka juga," katanya.
3. Bom lalu diamankan dan ada yang Diledakan
Paska ditemukan bahan peledak tersebut, Parman juga mengaku bahan peledak tersebut langsung diamankan.
Sementara, ada juga yang diledakkan karena saking banyaknya barang yang didalamnya ada bahan peledak tersebut.
"Memang ada yang diledakkan ada yang tidak, yang tidak diledakkan ya langsung dibawa sama polisi," ujarnya.
Menurut Parman, ada sebanyak 5 kg bahan peledak yang berhasil dimusnahkan.
4. Suara ledakan terdengar hingga 7 Kilometer
Pemusnahan bahan peledak tersebut menciptakan suara yang dahsyat hingga jarak 7 kilometer dari lokasi kejadian.
"Jadi yang saya tahu dari polisi bahwa ada 35 kg bahan peledak yang ditemukan, tapi tidak dibawa semua.
Ada sekitar 5 kg yang diledakkan, sisanya dibawa.
Suaranya cukup kencang hingga menimbulkan kerusakan di titik ledakan," ujar Parman kepada Tribun, Selasa (5/10/2021).
Menurut informasi yang diterima Parman juga, terbatasnya personel menjadi alasan kenapa bahan peledak akhirnya ada yang diledakkan.
Adapun, bahan peledak yang ditemukan tampak terbungkus oleh botol maupun wadah besar lainnya.
"Di titik ledakan, sempat terjadi longsor karena saking dahsyatnya ledakan," ucapnya.
5. Pengawasan Diperketat
Orang asing akan di-screening masuk ke kaki Gunung Ciremai Pasca-penemuan bahan peledak di wilayahnya, Udi menyatakan, akan lebih intensif memerhatikan orang asing yang datang ke wilayahnya.
Khususnya, kepada orang yang dianggap mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim ke desanya.
"Iya, saya juga sudah mengatakan kepada warga agar lapor jika ada orang yang datang, tapi tidak dikenal. Ini bentuk antisipasi saja, agar tidak terjadi lagi ditemukannya bahan peledak di desa kami," kata Udi.
Mengaku simpan peledak usai berikrar setia ke NKRI
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021).
Bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapidana teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.
Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.
Pengakuan itu keluar setelah ia menjalankan ikrar untuk sumpah setia ke NKRI dan Pancasila.
Imam mengaku menyimpan bahan peledak yang dikenal sebagai "The Mother Of Satan" karena ledakannya yang dahsyat itu di Kaki Gunung Ciremai di Majalengka.
Penyesalan Imam Mulyana
Imam Mulyana sendiri mengaku menyesal pernah menyimpan bahan peledak TATP di Gunung Ceremai, Jawa Barat.
Dia tak menyangka bahan peledak seberat 35 kg yang disimpannya itu memiliki daya ledak yang tinggi.
"Saya merasa terharu, saya merasa menyesal, saya merasa bersyukur bahwa barang tersebut dengan hakulyakin saya serahkan kepada pihak yang berwenang.
Kepada pihak yang bisa menanganinya," kata Imam dalam rekaman video yang diterima dari Densus 88, Selasa (5/10/2021).
Penyesalan itu disampaikan oleh Imam dalam sebuah video yang beredar di kalangan awak media.
Imam Mulyana adalah pemilik bom The Mother Of Satan yang juga narapidana kasus terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Imam ternyata pernah menyimpan bahan peledak TATP di Gunung Ceremai, Jawa Barat.
Imam mengaku turut dibawa oleh penyidik tim Densus 88 Antiteror Polri saat memusnahkan bahan peledak miliknya tersebut.
Dia bahkan sampai menangis saat menyaksikan langsung ledakan bomnya tersebut.
"Saya sendiri tidak menyangka bahwa ternyata sangat berbahaya sehingga ketika mendengar ledakan tersebut saya menangis," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menyesal Pernah Menyimpan 35 Kg Bahan Peledak, Imam Menangis Lihat Langsung Betapa Dahsyat Ledakan, Saat Warga Lihat Mother of Satan Milik Teroris Diledakkan di Gunung Ciremai, Dikira Suara Petir