Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temani Polisi Menyisir Kaki Gunung Ciremai, Parman Kaget Ada 35 Kg Bahan Peledak Mother of Satan

Bahan peledak berbahaya yang dijuluki Mother of Satan ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Temani Polisi Menyisir Kaki Gunung Ciremai, Parman Kaget Ada 35 Kg Bahan Peledak Mother of Satan
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Gunung Ciremai - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10) lalu 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM - Bahan peledak berbahaya ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.

Bahan peledak itu ditemukan oleh polisi dan warga yang menyusuri lokasi tersebut.

Parman (46), seorang warga yang mengantar polisi ke lokasi mengaku kaget saat menemukan bahan peledak itu.

Ia bahkan gemetaran saat mengetahui botol yang ditemukan berisi bahan peledak.

Pengakuan teroris Imam Mulyana soal bom di Gunung Ciremai ramai diperbincangkan.

Imam Mulyana saat ini ditahan polisi atas kasus terorisme.

Berita Rekomendasi

Dialah oramg yang menunjukkan adanya bom berdaya ledak tinggi yang disiapkan untuk teror di Indonesia.

Tak main-main karena bom itu jika ditotal beratnya sampai 35 kg dan memiliki daya ledak tinggi.

Bom itu dijuluki ibu segala setan alias Mother of Satan karena daya rusaknya yang luar biasa.

Baca juga: POPULER Regional: Bahan Peledak di Kaki Gunung Ciremai | Gibran Pergoki ASN Nongkrong di Jam Kerja

Kisah pencarian bom itu bahkan sampai membuat warga gemetaran.

Sejumlah warga memang diajak langsung oleh kepolisian untuk menemukan lokasi penyimpanan bahan peledak di bawah Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.

Kepala Dusun Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Udi (45) mengatakan, ada tujuh warganya yang diajak langsung ke lokasi penemuan.

Namun, para warga tersebut tak mengetahui, tujuan para polisi mengajak ke lokasi yang diketahui dikenal oleh masyarakat dengan Karanglenang tersebut.

"Jadi awalnya itu, salah satu warga bertemu banyak polisi. Lalu polisi itu nanya tahu Karanglenang enggak? Warga saya jawab tahu."

"Tapi, pas ditanya ada apa, polisi enggak jawab. Itu kejadiannya Kamis sore," ujar Udi saat ditemui di Blok Malarhayu, Selasa (5/10/2021).

Setelah itu, warga atas nama Parman ini mengajak rekan lainnya untuk menemaninya dan para polisi tersebut ke lokasi yang dimaksud.

Namun, karena waktu sudah menjelang malam, baik Parman maupun polisi tak bisa menjangkau lokasi yang diinginkan.

Baca juga: Menyesal Pernah Menyimpan 35 Kg Bahan Peledak, Imam Menangis Lihat Langsung Betapa Dahsyat Ledakan

Baca juga: Bahan Peledak The Mother Of Satan Ditemukan di Ketinggian 1450 MDPL Gunung Ceremai

"Jadi 2 hari, hari pertama Kamis sore para polisi sudah banyak yang ke sini (Blok Malarhayu) minta ditunjukkan ke lokasi Karanglenang. Tapi karena kesorean, dilanjut besok paginya (Jumat)," ucapnya.

Saat Jumat, sambung Udi, sejak pagi para anggota kepolisian sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanan.

Para warga yang diajak pun menyanggupi dan akhirnya menemukan lokasi yang dimaksud.

"Sekitar pukul 08.00 WIB para warga kami sudah menemani para polisi dan akhirnya ketemu."

"Katanya, ada sebanyak 35 kg bahan peledak ditemukan dalam keadaan dibungkus berbagai macam botol," jelas dia.

Sementara, salah satu warga yang mengantar polisi ke lokasi penemuan bahan peledak, Parman (46) mengaku, pihaknya kaget saat sejumlah barang berbotol ditemukan di semak-semak.

Apalagi, saat ia diberitahu jika yang ditemukan itu bahan peledak atau bom.

"Ya saya kaget. Awalnya kan enggak tahu saya diajak tuh mau apa. Saya cuma nunjukin lokasi yang polisi minta, karena saya tahu ya saya antar. Pas tahu itu bom, ya kaget, gak nyangka juga," katanya.

Bahkan Parman mengaku sampai gemetaran saat tahu isinya bom

Paska ditemukan bahan peledak tersebut, Parman juga mengaku bahan peledak tersebut langsung diamankan.

Sementara, ada juga yang diledakkan karena saking banyaknya barang yang didalamnya ada bahan peledak tersebut.

"Memang ada yang diledakkan ada yang tidak, yang tidak diledakkan ya langsung dibawa sama polisi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021) lalu.

Dikerjakan, bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapadina teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.

Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.

Baca juga: Cerita Warga Dilibatkan Mencari Mother Of Satan di Kaki Gunung Ciremai

Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother of Satan atau Ibunya Setan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.

Penyesalan itu disampaikan oleh Imam dalam sebuah video yang beredar di awak media.

Dia tak menyangka bahan peledak seberat 35 Kg yang disimpannya itu memiliki daya ledak yang tinggi.

"Saya merasa terharu, saya merasa menyesal, saya merasa bersyukur bahwa barang tersebut dengan hakulyakin saya serahkan kepada pihak yang berwenang. Kepada pihak yang bisa menanganinya," kata Imam dalam rekaman video yang diterima dari Densus 88, Selasa (5/10/2021).

Imam mengaku turut dibawa oleh penyidik tim Densus 88 Antiteror Polri saat memusnahkan bahan peledak miliknya tersebut.

Dia bahkan sampai menangis saat menyaksikan langsung ledakan bomnya tersebut.

"Saya sendiri tidak menyangka bahwa ternyata sangat berbahaya sehingga ketika mendengar ledakan tersebut saya menangis," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengakui ledakan bom itu bisa menyebabkan kerusakan hingga menimbulkan korban jiwa.

"Akan ada berapa banyak jiwa atau kerusakan yang akan terjadi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021) lalu.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahan peledak itu diketahui milik Imam Mulyana (31) yang merupakan narapadina teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Pada Oktober 2021, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 Kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.

Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.

"Kepada Densus 88, Imam membuat pengakuan bahwa dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP seberat 35 Kg di Gunung Ceremai," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).

Ahmad menjelaskan bahan baku peledak ini memiliki daya ledakan yang terbilang tinggi. Bahkan, bahan peledak ini dijuluki The Mother Of Satan.

"Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother Of Satan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ciremai," jelasnya.

Ia menyampaikan sejumlah TATP itu ditemukan beberapa wadah terpisah.

Rinciannya, TATP di wadah toples berisi 10 Kg dan botol plastik ukuran 250 ml berisikan gotri.

Selain itu, bahan baku peledak TATP tersebut dimasukkan di 4 wadah tupperware, setengah botol air minum hingga beberapa wadah lainnya.

"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Parman Kaget, Polisi yang Diantarnya Cuma Cari Botol di Gunung Ciremai, Gemetar saat Tahu Isinya

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas