Guru Honorer di Klaten Jalan Kaki 37 Km setelah Berhasil Lolos PPPK, Sudah 20 Tahun Mengabdi
Seorang guru honorer di Klaten berjalan kaki sejauh 37 kilometer. Hal tersebut dilakukan setelah dirinya dinyatakan lolos PPPK.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru honorer di Klaten berjalan kaki sejauh 37 kilometer.
Hal tersebut dilakukan setelah dirinya dinyatakan lolos PPPK.
Pencapaian itu merupakan buah penantian selama 20 tahun lamanya.
Seorang guru honorer bernama Supriyadi (53) yang bekerja di SMPN 1 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menunaikan nazarnya.
Ia berjalan kaki sejauh 37 kilometer pada Minggu (10/10/2021).
Janji itu ia ucapkan secara spontan sebelum pengumuman PPPK.
Supriyadi berjanji akan berjalan kaki dari tempatnya bekerja ke almamaternya yakni Universitas Negeri Yogyakarta.
"Dengan spontan pada hari Jumat malam itu saya punya nazar jika saya lulus P3K itu Insya Allah diberikan kesehatan saya akan berjalan kaki dari sekolah ini (SMPN 1 Trucuk) sampai ke almamater pada saat saya kuliah di UNY," katanya di SMPN 1 Trucuk, Senin (11/10/2021), mengutip Kompas.com.
Di hari pengumuman tiba, Supriyadi akhirnya dinyatakan lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ia pun memenuhi nazarnya.
Baca juga: Lakukan Tindakan Asusila kepada Siswi, Guru SD di Jepang Ditangkap Polisi
Baca juga: Guru Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Dihabisi saat Lecehkan Pelaku yang Tertidur di Kamarnya
Supriyadi berangkat dari SMPN 1 Trucuk yang berlokasi di Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada pukul 06.00 WIB.
Berbekas masker, handa sanitizer dan air mineral pemberian warga, Supriyadi berhasil sampai di Universitas Yogyakarta pada pukul 17.00 WIB.
Selama 12 jam perjalanan, Supriyadi hanya istirahat sekali untuk menunaikan salat zuhur.
Supriyadi merupakan lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY pada 1997.
Ia mulai bekerja di SMPN 1 Trucuk pada tahun 2003/2004.
Sebelumnya Supriyadi menjadi guru olahraga di beberapa sekolah swasta.
"Sudah 20-an tahun jadi guru honorer, kalau di SMPN 1 Trucuk sejak tahun ajaran 2003/2004 atau sekitar 16 tahun. Saya bersyukur bisa lulus ASN PPPK ini, makanya saya ingin tunaikan nazar," katanya, mengutip Tribun Jogja.
Meski bergaji Rp 400.000 setiap bulannya, Supriyadi adalah sosok guru yang bertanggung jawab.
Selama ini Supriyadi telah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS.
Perjuangannya di awal tahun ia mengajar tak membuahkan hasil.
Menurut Supriyadi, dari sekian guru hononer K2 di tempatnya bekerja, hanya dirinya yang belum diangkat menjadi PNS.
"Satu-satunya K2 di institusi ini saya yang tertinggal. Lainnya sudah mendahului saya. Lainnya yang K2 sudah menjadi PNS," katanya.
Kepada guru honorer yang belum diangkat menjadi ASN, Supriyadi berpesan agar teman-temannya senantias bersemangat untuk mengajar dan selalu berusaha.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jogja dengan judul “KISAH Guru HONORER Tunaikan Nazar Jalan Kaki Klaten hingga Daerah Istimewa Yogyakarta”
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jogja/Almurfi Syofyan, Kompas.com/Labib Zamani)