Ineu Rekayasa Dibegal Rp 1,3 M: Awalnya Pinjam Rp 20 Juta ke Rentenir, Bengkak Jadi Rp 20 M
Terjebak utang Rp 25 miliar kepada rentenir, Ineu karang cerita menjadi korban begal Rp 1,3 miliar
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Terjebak utang kepada rentenir, Ineu Siti Nurjanah atau IS (31) terpaksa mengarang cerita sebagai korban begal.
Tidak tanggung-tanggung, Ineu merekayasa dibegal Rp 1,3 miliar. Dia dibegal saat mengendarai sepeda motor. Akhirnya Ineu menjadi tersangka kasus berita bohong.
Berapa sebenarnya utang Ineu?
Awalnya perempuan asal Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu meminjam uang Rp 20 juta kepada seorang rentenir di desanya.
Utang tersebut berawal dari pinjaman modal usaha. Syaratnya, Ineu harus mengembalikan uang lebih sebagai syarat meminjam.
Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Kebohongan Wanita di Garut yang Mengaku Jadi Korban Begal Rp 1,3 Miliar
Ineu yang tidak mampu mengembalikan bunga yang wajib dibayarkan kepada rentenir itu lalu meminjam kembali dengan dalih ada banyak permintaan dari pelanggan.
"Pinjam 20 juta harus dikembalikan dengan lebih 8 juta, sekarang jual telur ke warung-warung, labanya enggak akan sampai 8 juta, akhirnya untuk nutupin itu dia pinjem 8 juta, nah dibalikin ke rentenir itu 8 juta," kata Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi, Senin (11/10/2021).
Kemudian dari pinjaman tersebut bunganya terus menggelembung hingga 40 juta rupiah.
"Nah dihitung bunganya diakumulasikan jadi enam miliar," ucapnya.
Dalam menjalankan usahanya Ineu diketahui sudah bisa mengambil balik keuntungan dalam waktu enam bulan.
"Sebenarnya dalam jangka enam bulan modal dia usaha udah kembali modal, tetapi bunganya dilipat gulipatkan sama rentenir itu akhirnya dijadikan 25 miliar utangnya," ungkap Dede Sopandi.
Ade memastikan tidak pernah ada uang Rp 1,3 miliar sebagaimana pengakuan Ineu sebelumnya.
"Bohong, tidak pernah ada uang segitu," kata dia.
Ingin agar rentenir percaya
Jadi, Ineu sengaja membuat cerita bohong menjadi korban begal agar rentenir percaya kepadanya.
Baca juga: Ngaku Korban Begal Rp 1,3 M, Wanita di Garut Jadi Tersangka, Rekayasa Cerita untuk Hindari Utang
Ineu disebut sudah pusing karena ditagih terus menerus.
"Jadi punya ide dirampok agar rentenir percaya," ujar Dede.
Tanggapan psikolog
Psikolog Universitas Padjadjaran (Unpad), Aulia Iskandarsyah memberikan tanggapannya setelah memahami 'motif' si pelaku mengarang cerita bohong dan mencoba meyakinkan orang-orang bahwa dia telah dibegal dan uangnya hilang.
Motif utama pelaku, kata Aulia, adalah melakukan manipulasi cerita di mana uang yang dimilikinya hilang sehingga dia menjadi punya alasan untuk tidak menunaikan kewajibannya membayar hutang pada orang lain.
Baca juga: Kebohongannya Terbongkar, Wanita di Garut yang Mengaku Korban Begal Rp 1,3 Miliar Jadi Tersangka
Dalam psikologi, setiap orang yang dihadapkan pada masalah akan memiliki cara untuk menghadapi dan beradaptasi dengan masalah yang dihadapinya disebut 'coping strategy'.
"Jika strategi yang diambilnya berfokus pada penyelesaian masalah atau melakukan mekanisme pengendalian emosi yang baik, maka strategi yang digunakannya sehat dan akan efektif," katanya saat dihubungi, Senin (11/10/2021).
Tetapi, Aulia menyebut tidak semua orang dapat melakukan strategi penanggulangan masalah secara baik.
Bagi mereka yang mengalami tekanan yang sangat kuat, katanya, kurang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pemecahan masalah, tidak memiliki sumber daya dan kurang memiliki stabilitas emosi, sehingga sangat mungkin akan memunculkan strategi penanggulangan masalah yang 'maladaptive'.
"Contohnya, penggunaan narkoba, menghindar/menyangkal, menghayal, menunda-nunda, menyakiti diri sendiri, menyalahkan diri/orang lain, apatis, dan lainnya. Jadi, jika dilihat dari bentuk perilaku IS, sepertinya dia telah terbenam dengan beban dan tuntutan hutang yang harus dia tunaikan dan dia sudah tidak mampu menunjukkan cara-cara penanganan masalah yang baik dan memilih cara maladaptive dengan cara menghindar," ujarnya seraya menganalogikan ketika seseorang sakit, terkena bencana, dan musibah maka biasanya akan ditolerir untuk tak menunaikan kewajibannya. (*)
Awal Mula Pembegalan Palsu
Ineu Siti Nurjanah menjadi korban begal di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang, Kabupaten Garut.
Sepeda motor perempuan warga Cikajang, Kabupaten Garut, ini diambil begal.
Sayangnya, uang Rp 1,3 miliar yang disimpan di dalam motornya ikut raib.
Baca juga: Ingin Terhindar dari Jeratan Utang, Wanita Penjual Telur di Garut Berbohong Dirampok Rp1,3 M
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi mengatakan peristiwa begal tersebut terjadi Jumat petang sekira pukul 18.10 di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang Kabupaten Garut.
"Dari pengakuan korban, bahwa dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021) malam.
Dede menjelaskan bahwa korban sudah curiga bahwa dirinya dibuntuti dari mulai pertigaan Papandayan oleh dua motor.
"Korban melihat pelaku berjumlah tiga orang, modusnya menyerempet korban, pelaku kemudian meminta korban untuk berhenti dengan menodongkan pisau," ungkapnya.
Korban yang takut akhirnya berhenti, lalu pelaku memaksa korban mengeluarkan kunci dan merampas tas milik korban.
Pelaku kemudian merampas tas korban yang berisi uang tunai dan mengambil motor korban.
"Di dalam bagasi motor korban ada uang sebesar kurang lebih 1,1 miliar dan di tas korban yang dirampas ada uang 156 juta rupiah," ucap Deden.
Kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan atas kasus pembegalan tersebut.