Ditegur Luhut, Bupati Ancam Tutup Pantai Pangandaran Jika Wisatawan Tak Taat Prokes
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengancam akan menutup wisata Pantai Pangandaran jika banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan (Proke
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengancam akan menutup wisata Pantai Pangandaran jika banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan (Prokes).
Hal ini ia tegaskan dalam dialog produktif FMB9 yang diselenggarakan Kominfo, Selasa (12/10/2021).
"Saya mengancam, kalau lebih dari 10 persen pelaku wisata, pengunjung, hotel dan tempat-tempat hiburan tidak pakai masker, saya akan tutup," tegasnya.
Ia mengaku belum lama ia pernah ditegur Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan karena masalah Prokes.
Namun teguran Luhut menjadi motivasi dan evaluasi bagi dia dan perangkatnya untuk bertindak cepat melakukan langkah-langkah penegakan Prokes.
Mulanya ia melihat pemetaan penyebaran Covid-19 di wilayahnya untuk menetapkan kebijakan yang tepat.
"Karena ganjil genap di Pangandaran tidak mungkin dilakukan," kata Jeje.
Ia mengambil langkah kebijakan, yang salah satunya mewajibkan pengunjung yang ingin berwisata sudah divaksin.
Baca juga: Mobilitas di Tempat Wisata Naik, Luhut Dapat Laporan Pengunjung Pangandaran Capai 10 Ribu Orang
Paling tidak 90 persen pengunjung wisata pantai Pangandaran sudah divaksin.
"Pertama memang kita evaluasi dulu, kita lihat pemetaannya. Seluruh pengunjung 90 persen harus sudah di vaksin, kalau tidak saya tutup," ujarnya.
Menurutnya pembukaan pariwisata merupakan sesuatu yang dilematis dimasa pandemi Covid-19 ini.
Jika pariwisata dibuka, ekonomi tentu akan meningkat, namun akan turut mengganggu kesehatan masyarakat karena pandemi belum usai.
Sebaliknya, jika pariwisata ditutup, ekonomi akan mati, walaupun kesehatan akan kembali membaik.
Oleh karena itu salah satu jalan tengahnya adalah menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya pernah ada kasus konfirmasi, setelah ditelusuri kasus tersebut berasal dari kluster pariwisata.
"Karena kembali lagi ke levelisasi. PPKM darurat kan di mulai Juli. Tapi saya menutup pariwisata 4 hari sebelum PPKM darurat tanggal 29 Juni. Karena ada konfirmasi positif, setelah saya telusuri mereka habis dari tempat wisata," ungkapnya.
Selain pelaku wisata harus sudah divaksin 90 persen, ia akan memastikan tidak boleh ada kerumunan.
Sebab pantai Pangandaran, khususnya pantai barat merupakan salah satu tempat tujuan wisata utama masyarakat.
Pihaknya juga berkordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan, khususnya di kawasan wisata.
"Jam 1 malam weekend itu, jika padat, kita sekat (tutup), sehingga tidak terjadi kerumunan. Disamping kita juga woro-woro soal masker," ujarnya.