Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diteror Penagih Utang, IRT Nekat Akhiri Hidup, Punya Pinjaman di 23 Aplikasi Pinjaman Online

Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (38) asal Wonogiri, Jawa Tengah tewas bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di plafon rumah

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
zoom-in Diteror Penagih Utang, IRT Nekat Akhiri Hidup, Punya Pinjaman di 23 Aplikasi Pinjaman Online
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
HH (35) yang juga komplotan pinjol ilegal yang teror Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri bercerita awal mula bekerja di perusahaan pinjol ilegal. 

Pinjol ilegal Fulus Mujur merupakan satu dari 23 aplikasi yang meneror ibu tersebut.

"Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa korban meninggal gantung diri diakibatkan telah meminjam di 23 aplikasi pinjaman online ilegal. Salah satu di antaranya yaitu aplikasi 'FULUS MUJUR' yang dikelola oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Solusi Andalan Bersama," jelasnya.

Dalam tangan JS, polisi turut menyita sejumlah barang bukti seperti HP, ratusan akte pendirian KSP, ratusan stempel KSP, 2 unit CPU, dan puluhan NPWP Koperasi Simpan Pinjam.

Selain JS, pihaknya turut menangkap Ketua KSP Solusi Andalan Bersama berinisial MDA dan SR.

"Dari saudara MDA (Ketua KSP Solusi Andalan Bersama), disita akte pendirian KSP Solusi Andalan Bersama, perjanjian kerjasama dengan payment gateway, hp, uang senilai Rp 20,4 miliar pada rekening bank atas nama KSP Solusi Andalan Bersama, uang senilai Rp 11 juta pada rekening bank atas nama KSP Solusi Andalan Bersama. Dari SR disita HP," kata Helmy.

Sementara itu AY (29) yang juga komplotan pinjaman online (pinjol) ilegal yang membuat seorang ibu di Wonogiri bunuh diri mengaku tidak mau keluar kerjaan (resign) karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Apalagi, kata AY, dirinya tak tamat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Terakhir, dia harus putus sekolah saat masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca juga: Sejak 2018 Satgas Waspada Investasi OJK Bekukan Kegiatan 3.500 Pinjol Ilegal

Berita Rekomendasi

"Kan masih butuh uang, belum dapat kerjaan. Saya sekolah enggak sampai lulus. SMP keluar," kata AY.

AY juga mengaku baru bergabung perusahaan pinjol ilegal itu selama 3 bulan terakhir. Dia pun digaji sekitar Rp 5 juta per bulan oleh pihak perusahaan.

"Saya bekerja baru 3 bulan. Gajinya Rp 5 juta. Saya bekerja di rumah semua," ujar dia.

AY menyatakan pihaknya awalnya tidak tahu bekerja di perusahaan pinjol ilegal. Pasalnya, dia hanya bertugas meneruskan SMS yang dikirimkan dari pihak perusahaan ke peminjam.

Dia mengungkapkan tidak memiliki akses untuk melihat pesan yang diteruskannya kepada peminjam. Karena itu, dia tidak mengetahui pesan itu berisikan teror hingga membuat ibu di Wonogiri bunuh diri.

"Saya baru tahu ini pinjol ilegal di bulan 1 setelah kerja, saya baru 3 bulan. Sudah sadar sebelum ditangkap. Cuma kan namanya butuh duit," tukas AY.

HH (35) yang juga komplotan pinjol ilegal yang teror Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri bercerita awal mula bekerja di perusahaan pinjol ilegal. Dia mengaku baru bekerja selama 9 bulan terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas