5 FAKTA Kasus Mahasiswa Tewas saat Diklat Menwa UNS: Kronologi Kejadian hingga Respons Gibran
Berikut 5 fakta terkait kasus tewasnya seorang mahasiswa saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Sutarno menduga korban meninggal lebih dari dua jam setelah dikabari pada Senin (25/10/2021) pukul 02.00 WIB.
"Kalau melihat lukanya seperti itu, nggak satu atau dua jam, kemungkinan sudah lama, karena cairan yang keluar dari kepalanya sudah bau," kata dia.
Kemungkinan lanjut Sutarno, saat masih di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban baru dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya kabar duka tersebut terdengar oleh keluarga," ucap dia.
Baca juga: Mahasiswa UNS Meninggal setelah Ikuti Diklat Menwa, Polisi Olah TKP dan Periksa Sejumlah Saksi
2. Pihak keluarga didatangi orang tak dikenal
Sutarno melanjutkan ceritanya, rumah orangtua GE sempat didatangi oleh 2 orang tak dikenal.
Mereka mengaku teman GE dari satu organisasi Menwa UNS.
Waktu itu, kedua orangtua GE, Sunardi (54) dan Endang Budiastuti (53) masih terlelap tidur, Senin (25/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat ditanya ada apa? Dua muda-mudi itu, hanya bilang kata penting karena berkaitan dengan anaknya.
Tanpa pikir panjang, orangtua GE meluncur dari Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ke Kota Solo.
Dinginnya angin malam dari Gunung Lawu tak dihiraukan, meski keduanya memakai sepeda motor menuju titik yang diarahkan dua orang itu.
"Diminta ke RSUD Dr Moewardi Solo," kata Sutarno.
Setelah satu jam perjalanan, seluruh badan pensiunan militer Sunardi dan Endang itu lemas tak berdaya, ternyata diarahkan ke kamar jenazah RSUD Dr Moewardi.
"Gak bisa berkata-kata dan lemas, di hadapanya anaknya yang sudah jadi jenazah," jelas Sutarno.
Baca juga: Polresta Solo Dalami Penyebab Kematian Mahasiswa UNS Usai Acara Diklat di Jurug