Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER REGIONAL: Update Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS | Istri Kapolres di Sumut Pamer Uang di TikTok

Berita populer regional update kasus tewasnya mahasiswa UNS saat Diksar Menwa hingga heboh istri Kapolres Tebing Tinggi pamer uang di TikTok.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER REGIONAL: Update Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS | Istri Kapolres di Sumut Pamer Uang di TikTok
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari update kasus tewasnya mahasiswa UNS berinisial GE (21) saat Diksar Menwa.

Informasi terbarunya, hasil autopsi menyebutkan, korban tewas karena tindak kekerasan.

Kemudian ada kasus pasangan suami istri di Palembang, Sumatera Selatan, tega menjual bayinya.

Baca juga: POPULER NASIONAL Banding Kubu Moeldoko pada AHY Ditolak | Megawati Minta Kader Patuh Aturan

Keduanya melakukan hal tersebut karena berdalih masalah ekonomi dan untuk modal membuka usaha.

Terakhir ada, heboh istri Kapolres Tebing Tinggi, Sumatera Utara, yang pamer uang di TikTok.

Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:

Berita Rekomendasi

1. UPDATE Kasus Meninggalnya Mahasiwa UNS: Menwa Resmi Dibekukan, GE Meninggal Akibat Luka Benda Tumpul

Beragam poster yang tertempel di Sekretariat Menwa UNS pasca meninggalnya GE.
Beragam poster yang tertempel di Sekretariat Menwa UNS pasca meninggalnya GE. (Tribun Solo/Fristin Intan Sulistyowati)

Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho memutuskan untuk membekukan Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS, pasca meninggalnya GE saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar).

Pembekuan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021 tertanggal 27 Oktober 2021.

Akibatnya, Menwa UNS dilarang melakukan aktivitas apapun selama pembekuan tersebut diberlakukan.

Menurut Ketua Tim Evaluasi Menwa UNS, Sunny Ummul Firdaus, langkah pembekuan ini diambil karena ditemukan fakta terjadinya pelanggaran aturan dalam pelaksanaan Diksar Menwa.

“Berdasar hasil pemeriksaan atas fakta-fakta berupa dokumen-dokumen dan keterangan dari beberapa pihak. Tim Evaluasi menyimpulkan bahwa telah terjadi aktivitas yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Surat Ijin Kegiatan (SIK)," kata Sunny dilansir Tribun Solo, Sabtu (30/10/2021).

Perlu diketahui setelah terjadi insiden yang berakibat pada meninggalnya GE, Rektor UNS membentuk Tim Evaluasi Menwa UNS.

Tim Evaluasi UKM Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS ini dibentuk melalui Surat Tugas nomor 4461/UN27/KP/2021 tanggal 25 Oktober 2021.

Terdiri atas enam orang dosen dari berbagai Fakultas di lingkungan UNS, meliputi Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).

Penyebab Meninggalnya GE karena Luka Benda Tumpul.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan bahwa hasil autopsi GE telah keluar pada Jumat (29/10/2021) kemarin.

Baca selengkapnya.

2. Fakta Baru, Pria yang Laporkan Istri Siri Jual Bayi di Palembang Ternyata Dapat Bagian Rp 2 Juta

Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto memimpin ungkap kasus penjualan bayi oleh ibu kandungnya di Polrestabes Palembang, Jumat (29/10/2021).
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto memimpin ungkap kasus penjualan bayi oleh ibu kandungnya di Polrestabes Palembang, Jumat (29/10/2021). (TribunBatam.id/Istimewa)

Fakta baru terungkap terkait seorang ibu menjual bayinya sendiri seharga Rp 7 juta di Palembang, Sumatera Selatan.

Polrestabes Palembang berhasil mengungkap suami siri wanita itu atau ayah bayi juga ikut terlibat dalam kasus penjualan bayi itu.

Awalnya, pria bernama Bobi yang merupakan suami siri Anita bahkan melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang karena geram anak mereka telah dijual.

Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang yang mendalami kasus ini, akhirnya menetapkan jika Bobi sudah mengetahui kasus ini sejak awal.

Bayi perempuan yang baru berusia satu bulan tersebut dijual ibu kandungnya sendiri A kepada seorang laki-laki inisial G (37) Warga Jalan Padat Karya, Lorong mangga 3 Kelurahan Talang jambi, Kecamatan Sukarami.

Anita melahirkan bayi tersebut pada hari Selasa 31 Agustus 2021 sekira pukul 13.25 WIB.

"Kami dalami lagi dan mengulang lagi ceritanya, dan kesimpulan yang didapat Bobi ini sudah tau dari awal.

Jadi Bobi dan Anita melalui perantara US yang masih DPO.

Serta Rohimah dan Putri ketemu dengan Gatot," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi, seperti dikutip TribunSumsel.com, Sabtu (30/10/2021).

Bayi perempuan berusia 1,5 bulan hasil pernikahan siri keduanya berniat dijual seharga Rp 10 juta kepada Gatot untuk diserahkan ke Maliki dan Mardiana.

Baca selengkapnya.

3. FAKTA Istri Kapolres Tebing Tinggi Pamer Uang di TikTok, Kapolda Sumut Beri Komentar Tegas

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak (Tribun Medan)

Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, memberi komentar tegas atas tindakan istri Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Agus Sugiyarso, yang diduga pamer uang di media sosial.

Video istri Kapolres Tebing Tinggi yang diduga pamer uang itu diunggah akun TikTok @cimot_512.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, akun TikTok tersebut kini sudah tidak ditemukan.

Akun itu diduga telah dihapus setelah video istri Kapolres Tebing Tinggi ramai diperbincangkan.

Berikut fakta-fakta terkait istri Kapolres Tebing Tinggi yang diduga pamer uang sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Kapolda Sumut Ingatkan Hati-hati

Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak berang mengetahui tingkah ibu Bhayangkari yang diduga sengaja memamerkan uang itu.

Ia pun menekankan agar semua pihak berhati-hati menggunakan jari dalam bermedia sosial.

"Itu kebiasaan pamer uang karena apa nanti saya cek."

"Makanya hati-hati menggunakan jari, termasuk masyarakat juga. Tidak hanya anggota Polri," ujarnya, Jumat (29/10/2021), dikutip dari TribunMedan.com.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Berita lain terkait berita populer hari ini

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas