Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala SD Negeri di Lampung Diduga Terlibat Penyebaran Paham Radikal

DRS yang menjabat sebagai Kepala sekolah SDN Pesawaran Lampung diduga anggota JI

Editor: Erik S
zoom-in Kepala SD Negeri di Lampung Diduga Terlibat Penyebaran Paham Radikal
TribunLampung.co.id/Joviter
Lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung. 

TRIBUNNEWS.COM - Densus 88 Mabes Polri kini tengah mendalami kemungkinan Kepala Sekolah SD Negeri di Pesawaran Lampung berinisial DRS terlibat penyebaran paham radikalisme teroris di sekolah.

DRS ditangkap Densus 88 atas dugaan kasus terorisme. DRS yang menjabat sebagai Kepala sekolah SDN Pesawaran Lampung diduga anggota teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Selain menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah negeri, DRS juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang terafiliasi dengan teroris JI.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya masih mendalami kemungkinan tersangka menyebarkan paham radikalisme di sekolah.

"Ini masih didalami terkait dengan bersangkutan kita masih lakukan pemeriksaan sampai saat ini," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Diduga Himpun Dana Teroris di Lampung, Izin LAZ ABA Dicabut Kemenag

Hingga saat ini, Ramadhan menjelaskan DRS masih tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik Densus 88.

"Saudara DRS masih dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap dua anggota teroris JI di Lampung pada Minggu (31/10/2021) dan Senin (1/11/2021) lalu. Mereka adalah Ir S (61) dan S (59).

S (61) merupakan Ketua Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang adalah yayasan yang terafiliasi dengan teroris JI.

Sementara itu, S (59) bertugas sebagai Bendahara LAZ-ABA.

Baca juga: Densus Amankan Ratusan Kotak Amal Terkait Penangkapan Tiga Terduga Teroris di Lampung

Pada Selasa (2/11/2021), Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap anggota teroris Jamaah Islamiah (JI) berinisial DRS (47) di wilayah Lampung.

Dia diketahui berprofesi sebagai kepala sekolah di daerah Pesawaran.
Adapun DRS ditangkap di Jalan Cendrawasih, Wonokriyo, Gading Rejo, Pringsewu, Lampung pada Selasa (2/11/2021).

Penangkapan ini berdasarkan pengembangan penangkapan dua teroris JI dua hari terakhir.

"Satgaswil Lampung menangkap DRS jaringan kelompok JI. Profesinya PNS sebagai Kepala Sekolah SDN Pesawaran," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (3/11/2021).

Aswin menuturkan penangkapan itu mengenai pengembangan teroris JI berinisial S (61) pada Minggu (31/10/2021) kemarin.

Adapun S (61) merupakan Ketua Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

"Pengembangan dari penangkapan Ketua LAZ-ABA atas nama Ir S," ungkap dia.

Dalam penangkapan ini, Densus 88 membawa sejumlah barang bukti. Di antaranya, kendaraan sepeda motor, ATM hingga uang yang diduga milik S.

Hingga saat ini, pihaknya masih sedang melakukan pengembangan lebih lanjut.

"Mengamankan tersangka ke Mako Polda Lampung untuk dilakukan tes antigen dan interogasi pengembangan," tukasnya.

Peran Kepala Sekolah DRS

Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan peran kepala sekolah di Lampung berinisial DRS (47) yang diduga terlibat dalam aksi terorisme jaringan Jamaah Islamiah (JI).

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menyampaikan DRS diduga menjabat sekretaris Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang terafiliasi dengan teroris JI.

"Keterlibatan pernah menjabat Seketaris LAZ-ABA Lampung dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua LAZ-ABA Lampung ketika Ir S menjabat sebagai Ketua LAZ-ABA Lampung," kata Aswin saat dikonfirmasi, Rabu (3/11/2021).

Aswin menjelaskan DRS juga pernah menjabat sebagai Ketua LAZ-BA Lampung priode 2018 sampai dengan 2020. Dia juga pernah berbaiat dengan salah petinggi JI.

"DRS merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah yang sudah berbaiat ke Amir Jamaah Islamiyah," ungkapnya.

Selain itu, kata Aswin, DRS juga dianggap mengetahui aliran dana LAZ-ABA yang digunakan untuk kegiatan teroris JI.

"Mengatahui aliran dana LAZ-ABA yang digunakan untuk menjalankan organisasi Jamaah Islamiyah," ujarnya.

Ratusan kotak amal disita

Ratusan kotak amal yang diamankan sebagai barang bukti terkait penangkapan tiga terduga teroris di Lampung diangkut menggunakan truk polisi.

PENGGELEDAHAN DENSUS 88 - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Penggeledahan tersebut dilakukan lantaran diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang barang milik salah satu terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu dan ditemukan sejumlah barang berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer yang diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang untuk kepentingan salah satu kelompok atau jaringan teroris. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
PENGGELEDAHAN DENSUS 88 - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Penggeledahan tersebut dilakukan lantaran diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang barang milik salah satu terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu dan ditemukan sejumlah barang berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer yang diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang untuk kepentingan salah satu kelompok atau jaringan teroris. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA (TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)

Kotak amal tersebut diduga menjadi sumber pendanaan terduga teroris yang ditangkap di Lampung.

Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri yakni berinisial SU, SK dan DRI.

Satu dari tiga terduga teroris yang diamankan tersebut dikenal mempunyai banyak aset di wilayah Lampung berupa tanah dan kendaraan operasional.

Ketiga terduga teroris yang ditangkap di Lampung merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA).

Baca juga: Yayasan Teroris Jamaah Islamiah LAZ ABA Diduga Danai Para Buronan yang Diburu Polisi

Selain ratusan kotak amal, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga mengamankan 5 CPU saat menggeledah rumah terduga teroris di Way Halim, Bandar Lampung.

Diketahui, ratusan kotak amal tersebut bertuliskan LAZ BM ABA diangkut tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebagai barang bukti.

Barang bukti bukti tersebut diangkut bersama barang bukti lain yang ditemukan dari lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021).

Barang barang ini diangkut menggunakan satu unit mobil truk yang biasa digunakan untuk mengangkut personel anggota Polri.

Ketua Lingkungan 1, RT 6, Kelurahan Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Panut Darwoko mengaku tak mengetahui mengenai kotak amal tersebut.

Menurutnya, rumah tersebut sudah lama kosong atau ditinggal oleh penghuninya.

Baca juga: Densus Ungkap Yayasan LAZ ABA yang Terafiliasi Teroris JI Telah Sebar 2.000 Kotak Amal di Lampung

"Tahunya dulu ini tempat yayasan gitu, tapi sudah lama kosong. Sekarang sekitar beberapa hari kemarin ada orang baru yang mau nempatin," kata Panut.

Sebelumnya diberitakan, penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di satu rumah di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung.

Dari penggeledahan tersebut, Densus 88 menemukan sejumlah barang dari dalam rumah.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (3/11/2021) siang tampak anggota tim Densus 88 mengeluarkan sejumlah barang.

Adapun barang yang dikeluarkan tersebut antara lain berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer.

Kotak amal ini diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang dilakukan untuk kepentingan satu di antara kelompok atau jaringan teroris.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di satu rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021).

Rumah tersebut diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang-barang milik salah seorang terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu.

Penggeledahan yang dilakukan sejumlah anggota tim Densus 88 ini, disaksikan perangkat RT setempat serta Kapolsek Sukarame.
Penggeledahan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.

"Tadi setelah diberi pengarahan, akhirnya kami dan ketua RT ikut menyaksikan penggeledahan ini," kata Panut Darwoko, Kepala Lingkungan setempat.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan giat yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Menurut Pandra, tim Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan 3 orang yang patut diduga sebagai pelaku aksi teroris.

Adapun 3 terduga teroris yakni berinisial SU, SK dan DRI.

Dari ke-3 terduga teroris yang diamankan tersebut dikenal mempunyai banyak aset di wilayah Lampung.

"Satu di antara mereka bertiga ini punya banyak aset di Lampung, berupa tanah dan kendaraan operasional," kata Pandra, Rabu (3/11/2021).

Pandra menjelaskan, ke-3 terduga teroris yang diamankan secara maraton dari Minggu (31/10/2021) ini merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA).

Pengungkapan tim Densus 88 ini, lanjut Pandra merupakan hasil dari penyelidikan dan pengembangan heboh masalah kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris.

"Bahwa tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak mengenal lelah dalam melakukan upaya penyelidikan, penyidik dan pengejaran terhadap orang yang patut  diduga pelaku teroris," kata Pandra.

Pandra menyebut penangkapan 3 orang terduga teroris di wilayah hukum Polda Lampung juga merupakan hasil pengembangan dari Jakarta dan Medan.

Pandra juga menjelaskan, para terduga pelaku teroris ini berafiliasi dengan kelompok atau jaringan teroris paling dicari, Jamaah Islamiyah.

"Mereka melakukan pengkaderan yang punya tujuan jihad global."

"Apa yang dilakukan ini juga berafiliasi dengan kelompok kelompok radikal dunia," kata Pandra.

Oleh karena itu, lanjut Pandra aparat kepolisian menekankan kepada seluruh elemen masyarakat dari lingkungan terkecil dapat menangkal teroris ini.

"Perlu kerja sama yang baik, juga peran serta masyarakat dalam mengawasi wilayah atau lingkungan tempat tinggal," kata Pandra.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter)

Berita ini telah tayang di Tribun Lampung berjudul:

PNS di Pesawaran Ditangkap Kasus Teroris, Densus Selidiki Kepala Sekolah Sebarkan Paham Radikal

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas