Banjir Bandang Kota Batu: Basarnas Cari 5 Korban Hilang hingga Tambah Personel & Gunakan Alat Berat
Paska banjir bandang yang menerjang beberapa titik di kecamatan Kota Batu, Jawa Timur, Basarnas masih melakukan pencarian korban.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Paska banjir bandang yang menerjang beberapa titik di kecamatan Kota Batu, Jawa Timur, Basarnas masih melakukan pencarian korban.
Dikabarkan, ada lima korban jiwa yang masih hilang.
Untuk itu, Basarnas terus mengupayakan penemuan korban tersebut.
Kepala Seksi Sumber Daya SAR Surabaya, M Zainal, mengatakan akan fokus pada pencarian korban jiwa.
Baca juga: Sekjen PKB: Terjunkan Tim Bantu Korban Banjir di Kota Batu
"Basarnas ya fokusnya adalah pencarian terhadap korban jiwa manusia yang memang sampai hari ini dilaporkan masih ada yang hilang."
"Jadi, info tadi malam yang kami dapatkan itu masih ada 5 korban jiwa yang perlu dilakukan pencarian," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/11/2021).
"Sehingga, hari ini kita fokus untuk melaksanakan pencarian di area Sungai yang menjadi area banjirnya," lanjutnya.
Sementara itu, penambahan personel terus dilakukan pihak Basarnas di lokasi banjir bandang.
Terdapat enam titik di Kecamatan Bumi Aji kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat pagi.
Sebanyak dua ratus lebih personel yang terdiri dari beberapa unsur seperti TNI, BPBD, ataupun relawan diterjunkan di hari pertama pasca banjir bandang.
Bahkan, sejumlah peralatan berat juga diturunkan untuk proses pembersihan materialan serta pencarian korban hilang akibat banjir bandang.
Adapun fokus pencarian sendiri dilakukan di satu titik sungai sepanjang radius satu kilometer persegi di desa Bulukerto.
Diketahui, banjir bandang menerjang enam titik di beberapa desa di kecamatan Bumi Aji kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021) sore.
Akibat kejadian ini, puluhan rumah rusak dan lima warga dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian hingga saat ini.

Dikutip dari Surya.co.id, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat ada tiga orang warga yang menjadi korban jiwa akibat banjir bandang di Kota Batu.
Kepala BPBD Batu, Agung Sedayu menjelaskan, tiga orang itu terdiri atas pasangan suami-isti, Sarif dan Wiji.
Kemudian, satu lagi seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.
"Laporan yang kami terima sementara ada tiga korban meninggal dunia. Satu orang masih kami cari identitasnya," ujar Agung, Kamis (5/11/2021).
Petugas masih melakukan evakuasi material di titik lokasi banjir bandang.
BPBD Batu juga mencatat ada 23 warga yang terdampak kerusakan rumah. Sementara enam lainnya masih dalam pencarian.
"Enam orang diselamatkan, yang meninggal dunia tiga orang, masih dalam pencarian enam orang. Warga terdampak kerusakan rumah 23 orang," tegas Agung.
Baca juga: Soal Penyebab Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Ini Kata BPBD
Gubernur Jatim Khofifah Tinjau Lokasi Banjir dan Beri Bantuan
Dikutip dari TribunJatim.com, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi banjir bandang di Kota Batu, Kamis (4/11/2021).
Ia memastikan setelah menggelar rapat malam ini, ia akan langsung bertolak ke Kota Batu.
"Malam ini saya akan ke Kota Batu, meninjau banjir bandang," kata Khofifah.
Di Kota Batu, selain meninjau lokasi banjir bandang, Khofifah juga direncanakan akan menyalurkan bantuan ataupun santunan pada masyarakat yang terdampak.
Baca juga: DPRD DKI Minta Pemprov Prioritaskan Lagi Penanganan Banjir di 2022
Ia mengatakan, banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Kamis (4/11/2021) sore disebabkan akibat tingginya curah hujan.
"Saat ini, tim masih melakukan pendataan korban dan dampak yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut."
"Insyaallah, malam ini saya bertolak ke Kota Batu untuk memantau langsung proses evakuasi, termasuk memastikan situasi di kantong-kantong pengungsian," tambahnya.

Mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur terkait potensi bencana hidrometeorologi.
"Kembali saya sampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap fenomena La Nina yang diperkirakan mencapai puncaknya di penghujung tahun 2021," tegasnya.
Ia mengingatkan warga Jawa Timur untuk membersihkan saluran-saluran air di lingkungan rumah masing-masing, memangkas pohon yang rawan tumbang atau roboh, dan memastikan agar selokan tidak mampet.
"Jangan lupa stop buang sampah ke sungai apapun itu jenisnya."
"Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Jawa Timur dari marabahaya bencana alam," pungkas Khofifah.
Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, kejadian ini dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi dan adanya sumbatan batang-batang kayu di hulu sungai.
Sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh, Surya.co.id/Kompas.tv)
Simak berita lainnnya terkait Banjir di Kota Batu