Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Temuan 2 Pocong Mini saat Penggalian di Situs Watugenuk Boyolali, Diduga Perantara Santet

Hal mengejutkan terjadi saat Penggalian di Situs Watugenuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, pekerja menemukan benda aneh, pocong mini.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kronologi Temuan 2 Pocong Mini saat Penggalian di Situs Watugenuk Boyolali, Diduga Perantara Santet
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pocong Mini di Situs Watugenuk, Desa Kragilan, Kec Mojosongo, Boyolali. 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Penggalian di Situs Watugenuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali dilakukan sejak beberapa hari lalu.

Hingga ada temuan di luar dugaan, saat proses penggalian ini, pekerja penggali tanah menemukan benda aneh. 

Pekerja menemukan kain mori putih yang dibentuk menyerupai pocong manusia berukuran kecil.

Hanya saja, terdapat tiga tali pocong, yakni bagian atas kepala, perut serta bagian bawah.

Pocong Mini Berisi Gumpalan Tanah, Diduga Perantara Santet

Didalam pocong mini itu, ada gumpalan tanah, benang warna merah putih serta paku.

Keduanya ditemukan di dua lokasi blok penggalian yang berbeda.

BERITA REKOMENDASI

Satu ditemukan di blok utara dan satunya lagi di blok tengah.

Baca juga: Selama Kabur, Pria yang Bacok Tetangganya Karena WiFi Mengembara ke Medan dan Jadi Sopir Tembak

Kedua pocong yang diduga sebagai perantara santet itu ditemukan di kedalaman sekitar 40 sentimeter dari permukaan tanah.

Saat ditemukan, kedua 'pocong mini' itu terlihat belum terlalu lama dikubur.

Hal itu terlihat dari masih utuhnya kain mori yang telah dikubur di lokasi Situs Watugenuk ini.

Keterangan Saksi Mata

Narto Miharjo Widodo pekerja penggali yang menemukan pocong mini itu menjelaskan kronologinya.

Dia mengaku saat menggali di kedalaman 40 sentimeter menemukan benda putih.

Karena proses penggalian dilakukan secara perlahan, kedua pocong mini itu tak ikut terkena alat penggali.

"Yang satu di sini, yang satu disana," ucap laki-laki berusia 65 tahun itu sambil menunjukkan lokasi temuan benda seperti pocong itu.

Dia mengaku baru kali ini menemukan benda aneh tersebut.

Meski begitu dia tak takut atau gemetar saat menemukan kain mori ini.

"Kerjaan saya menggali kubur. Ketemu tengkorak manusia sudah biasa," ujarnya.

pocong mini boyolali
Pocong Mini di Situs Watugenuk, Desa Kragilan, Kec Mojosongo, Boyolali.

Temuan ini sempat menjadi perbincangan lucu saat proses penggalian situs ini.

Dari beberapa perbincangan yang TribunSolo.com dengar ada yang menduga jika benda menyerupai pocong itu digunakan untuk menyantet orang.

"Kayaknya ini untuk memisahkan orang. Karena dikubur di lokasi berbeda," tutur warga yang enggan disebutkan namanya.

Gundukan tanah di wilayah Dukuh Watugenuk Diyakini Masyarakat Merupakan Bangunan Candi

Gundukan tanah di wilayah Dukuh Watugenuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo diyakini masyarakat sekitar merupakan bangunan candi.

Apalagi, sejak tahun 2016 lalu telah ditemukan struktur batu yang diduga merupakan bangunan candi.

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng kembali melakukan penggalian situs Watugenuk, untuk menguak candi kuno tersebut.

Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jateng Winarto mengatakan penggalian ini dilakukan untuk meneliti dugaan situs Watugenuk ini.

Penggalian kali ini merupakan kelanjutan kegiatan serupa pada tahap pertama tahun 2016 lalu.

“Penggalian kali ini berhasil menemukan struktur batu lain. Digali dengan kedalaman sekitar 1,5 meter, ditemukan adanya struktur batu candi,” ujar Winarto.

pocong mini boyolali 2
Suasana penggalian Situs Watugenuk Boyolali di Dukuh Watugenuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo.

Dia mengatakan, saat penggalian 2016 lalu, pihaknya berhasil menemukan candi induk dan susunan struktur batu candi lainnya. Namun belum diketahui apakah struktur itu berupa perwara atau struktur pagar.

“Ini memang sampel, jadi penggalian dengan beberapa blok. Dari temuan ini akan dijadikan bahan untuk kajian," ujarnya.

Hanya saja, berdasarkan temuan ini, situs Watugenuk ini diprediksi merupakan sebuah tempat ibadah masyarakat hindu pada abad 9 lalu.

“Ada candi disini, juga pagar di sisi barat atau talut sekiling. Talut memang sudah kelihatan. Dulu ini merupakan tempat pemujaan, terlihat tanahnya lebih tinggi. Candi ini peninggalan abad 9 atau 10,” ujarnya.

Baca juga: Korban Pinjol Ilegal Bermunculan di Boyolali, Pinjam Rp 5 Juta Bengkak Jadi Rp 80 Juta 

Dia menambahkan masih akan terus melakukan penggalian hingga dua hari kedepannya.

Hal itu dilakukan agar mendapatkan data yang lebih banyak mengenai situs Watugenuk ini.

Sehingga dapat memutuskan apakah situs ini memenuhi syarat untuk dipugar atau tidak.

“Kami belum tahu karena struktur terpendam tanah," ujarnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas