Petani Sawit di Muarojambi Ramai-ramai Beli Mobil Baru
Naiknya harga buat sawit, petani sawit di Muarajambi sangat senang dan bersemangat, banyak dari mereka yang beli mobil baru.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SENGETI-Melejitnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani sawit di Kabupaten Muarojambi.
Sebab, Kabupaten Muarojambi merupakan satu di antara daerah penghasil kelapa sawit yang cukup besar di Jambi.
Karena hampir mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani sawit.
Baca juga: Akun Twitter Polresta Bogor Kota Sukai Unggahan Porno, Twitter Satlantas Polresta Banyumas Diretas
Dengan naiknya harga jual sawit Provinsi Jambi yang sudah mencapai Rp3.036 perkilogram itu berdampak pada ekonomi masyarakat yang berubah signifikan dan petaninya pun kembali bergairah.
Menurut Adam, seorang petani sawit di Desa Merkanding, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi saat dikonfirmasi mengatakan, meski harga tinggi tapi buah sawit saat ini sedang trek.
Namun dirinya sangat senang dengan harga saat ini sudah mencapai Rp3.036 per kilogram.
Ia menilai kondisi produksi buah dan harga cukup berimbang.
"Memang buah sawit saat ini mengalami trek, biasanya dua ton tiap kali panen dalam satu kavling, saat ini hanya bisa mendapatkan satu ton, meski begitu sangat berimbang lah dengan harganya," kata Adam Minggu (07/11/21).
Baca juga: Kronologi Temuan 2 Pocong Mini saat Penggalian di Situs Watugenuk Boyolali, Diduga Perantara Santet
Dengan naik harga buat sawit, petani sawit di desanya sangat senang dan bersemangat.
Bahkan beberapa warga ada yang beli mobil baru.
"Yang beli mobil baru ada juga lah, karena ini kan sudah menjadi kebutuhan, dampak naiknya harga sawit perekonomian masyarakat saat ini juga sudah mulai normal lah dari biasa," tuturnya.
Sementara Dasnis, satu di antara petani sawit di Desa Setiris, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi juga sangat bersyukur dengan kenaikan harga sawit saat ini.
"Semua petani pasti lah bersemangat dengan kenaikan harga sawit tersebut, dan kami juga sangat bersyukur, dan terus bertahan di harga ini," kata Dasnis saat dikonfirmasi.
Baca juga: Selama Kabur, Pria yang Bacok Tetangganya Karena WiFi Mengembara ke Medan dan Jadi Sopir Tembak
Di tengah melonjaknya harga sawit itu, dirinya juga mengakui produksi buah sawitnya juga mengalami trek.
Saat ini, satu hektare masih dapat setengah ton tiap kali panen.
Meski demikian ia tidak berniat membeli sesuatu.
"Insyaallah jika tidak ada halangan, tahun ini saya bersama istri akan berangkat haji, tidak ada lagi cita-cita mau beli ini dan itu, berdoa mudahan selamat dunia dan akhirat itu saja lagi," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Warga Muarojambi Ramai-ramai Beli Mobil Baru Dampak Harga Sawit Tinggi,