Kematiannya Dipandang Tak Wajar, Tim Forensik Polda Jatim Bongkar Makam Jenazah Remaja di Gresik
Makam dibongkar untuk keperluan autopsi guna mengetahui apakah korban meninggal dunia akibat kecelakaan atau dibunuh.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Diduga kematiannya janggal atau tidak wajar, tim forensik Polda Jatim membongkar makm almarhum Saputra Ferdiansyah (16), warga Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Makam dibongkar untuk keperluan autopsi guna mengetahui apakah korban meninggal dunia akibat kecelakaan atau dibunuh.
Sujiadi (53), ayah almarhum Saputra Ferdiansyah dengan didampingi penasihat hukumnya Rohmad Jazuli mengatakan, pembongkaran makam ini sudah persetujuan keluarga.
Diharapkan, dari hasil otopsi jenazah ini akan diketahui luka-luka pada tubuhnya.
“Sejak awal meninggal dunia sudah kelihatan kejanggalan. Kalau dilihat luka-luka hanya itu aneh, hanya pada kepala. Anggota tubuh lain tidak ada yang luka. Sehingga, keluarga bersedia pembongkaran makam ini,” kata Sujiadi, usai pembongkaran makam putranya.
Baca juga: Demi Masuk Komunitas Motor, Azwar Nekat Mencuri Motor Trail, Kini Terancam 7 Tahun Penjara
Baca juga: Bongkar Bisnis Ilegal Perdagangan Satwa Langka, Resmob Sita 11 Burung Endemik Semeru di Lumajang
Sementara teman almarhum Saputra Ferdiansyah yaitu Nurdin Nabil Ayib (17) mengatakan, pada hari Minggu (12/9/2021), pukul 02.00 WIB, korban dibonceng temannya.
“Saya dan almarhum dibonceng di motor Honda Beat nopol L 5871 DR. Saya duduk paling ujung. Karena merasa tidak enak, saya loncat dari motor,” kata Nurdin Nabil Ayib yang akrab disapa Ayib.
Setelah loncat, Ayib menunggu Saputra Ferdiansyah hingga satu jam lebih. Namun, Putra tidak kunjung datang, sehingga langsung pulang.
“Pagi hari mendengar kabar Putra (Saputra Ferdiansyah) sudah meninggal dunia,” kata Ayib.
Lebih lanjut Ayib menambahkan diduga meninggalnya Putra karena utang dari penjualan pil koplo atau dobel L sebesar Rp 350.000.
“Putra pernah bilang sudah tidak berjualan, sebab setorannya kurang sekitar Rp 350.000. Kemungkinan, karena sudah lama tidak berjualan dan setorannya kurang, Putra diajak kumpul kembali. Namun, saya sudah tidak setuju, akhirnya saya selalu menjauh,” imbuhnya.
Baca juga: Kaya Mendadak, Warga Klaten Terdampak Tol Solo-Jogya Ramai-ramai Borong Mobil, 80 Persen Bayar Tunai
Sementara Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro, mengatakan autopsi ini untuk mengambil langkah agar kejadian meninggalnya almarhum Putra ini segera ada kejelasan.
“Apakah ada modus pembunuhan atau murni laka lantas. Kami akan melakukan penyelidikan ini sesuai dengan prosedur dan secara profesional sesuai SOP yang ada,” kata Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menambahkan, setelah ada hasil otopsi akan dilakukan gelar internal dan eksternal untuk membuktikan fakta-fakta yang ada. Sehingga tidak ada asumsi, bahwa ini laka lantas atau pembunuhan.
“Biar semuanya clear, setelah hasil penyelidikan akan kami sampaikan. Kita melakukan hasil autopsi secepat mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. autopsi ini kita melibatkan labfor Polda Jatim,” pungkasnya..
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ungkap Kematian Tidak Wajar Polisi Bongkar Makam Jenazah Remaja Gresik,