Tingkat Vaksinasi Covid-19 di Lereng Merapi Rendah, BIN Turun Tangan
Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) turun tangan karena rendahnya vaksinasi Covid-19 di Boyolali, Jawa Tengah.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) turun tangan karena rendahnya vaksinasi Covid-19 di Boyolali, Jawa Tengah.
Capaian vaksinasi di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 Merapi masih minim.
Di Jrakah, Kecamatan Selo misalnya, dari 3.285 orang yang jadi sasaran vaksinasi, masih 1.261 warga yang belum divaksin.
Rendahnya capaian vaksin ini lantaran banyak warga yang takut.
Selain itu, warga masyarakat yang mayoritas sebagai petani jarang pergi-pergi menjadikan warga tak terlalu memperhatikan vaksinasi.
Baca juga: Kejar Target 70 Persen Vaksinasi Sampai Akhir Tahun, Jokowi Minta Proaktif Jemput Bola ke Masyarakat
Ketua RW 4 Nardi Sumarno, mengatakan capaian vaksiansi di wilayah Dukuh Kajor, Desa Jrakah, Kecamatan Selo terbilang masih minim.
Bahkan hingga akhir tahun ini, belum ada 50 warganya yang divaksin.
"Warga saya disini pada takut," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (22/11/2021).
Beruntung, petugas Vaksinasi melakukan vaksinasi door to door.
Dengan begitu, warganya dapat diberikan pemahaman dan dapat vaksin dengan mudah.
"Semula kami sudah minta warga mengikuti vaksin, tapi banyak yang belum mau," ujarnya.
Baca juga: Menkes Sebut Laju Vaksinasi Covid-19 Turun, Sebabnya Warga Masih Pilih-pilih Vaksin
Surami salah satu warga mengaku hari-harinya banyak dihabiskan di ladang dan di rumah saja.
Bahkan dia yang berusia diatas 70 tahun hampir tak pernah pergi keluar.
"Vaksin buat apa mas, yang penting sehat," ujarnya.
Kini vaksinasi door to door di wilayah KRB ini dilakukan oleh Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA).
Vaksinasi ini sebagai bentuk dukungan BIN kepada pemerintah untuk mewujudkan kekebalan komunal.
Kepala BINDA Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan vaksinasi di Selo ini ditargetkan bisa menyasar 1.988 dosis.
Baca juga: Kematian Pertama Akibat Covid-19, Warga Greenland yang Belum Divaksinasi Dilarang ke Tempat Umum
Ada tiga desa yang jadi sasarannya, yakni Desa Selo, Jrakah, dan Desa Samiran.
"Vaksinasi serentak oleh BIN jelang Nataru ini untuk minimalisir meningkatnya kasus Covid-19 salah satunya di wilayah wisata dan juga rawan bencana," ujarnya.
Selain di Selo, vaksinasi ini juga digelar di Kecamatan Ampel dan Andong dengan target 4.500 dosis.
"Vaksinasi door to door ini terbukti meningkatkan partisipasi masyarakat," jelas dia.
Vaksinasi Digeber
Vaksinasi Covid-19 di Boyolali masih terus digeber.
Memasuki pekan ke-3 bulan November ini, capaian vaksinasi berdasarkan KTP di Boyolali tercatat sudah tembus 86,57 persen untuk dosis pertama.
Sedangkan untuk Dosis kedua mencapai 75,56 persen.
Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit, Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro menyebut jika sasaran vaksin di Boyolali mencapai 835.772 orang.
Per tanggal 21 November 2021 kemarin, sebanyak 723.567 warga telah disuntik vaksin dosis pertama.
Sedangkan untuk dosisi kedua, mencapai 631.550 orang.
“Untuk vaksinasi terhadap Lansia di Boyolali baru 69,01 persen untuk dosis pertama dan 56 persen untuk dosis kedua,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Kekerasan Pecah saat Protes atas Mandat Vaksin dan Lockdown di Eropa
“Dari target lansia di Boyolali sebanyak 118.670 sasaran,” katanya.
Sedangkan untuk vaksinasi terhadap remaja dari 97.513 sasaran, untuk dosis pertama sudah 108 persen dan 98 persen untuk dosis kedua.
Sementara itu, Camat Ampel, Dwi Sundarto mengatakan capaian vaksinasi baru mencapai 85 persen dari total sasaran 33.900 orang.
Ada dua desa dengan capaian vaksinasi yang rendah, yakni, Desa Urutsewu dan Desa Gondangrejo dengan capaian vaksinasi baru 74 persen.
Total masih ada 2.700 sasaran vaksin yang akan disisir.
"Dua desa tersebut menjadi desa dengan capaian vaksin terendah di Kecamatan Ampel. Jadi giat vaksinasi dilakukan di Desa Urutsewu dengan 1.386 sasaran dan juga di Desa Gondangrejo. Vaksinasi ini difasilitasi oleh Badan Intelegen Negara (BIN)," terangnya disela vaksinasi door to door.
Rendahnya capaian vaksinasi tersebut dipengaruhi beberapa hal.
Seperti jumlah penduduk yang besar serta kurangnya sosialisasi ke warga. Dwi mengamini banyak warga yang takut dan enggan divaksin.
Lantaran warga termakan informasi hoaks mengenai dampak vaksinasi. Adapula yang warga yang mengaku tidak tahu.
"Selain itu, terutama lansia banyak yang belum divaksin karena saat screening sebelumnya tidak lolos. Makanya akan kami sisir lagi. Maka kami minta desa, bidan desa dan TNI/Polri ikut melakukan sosialisasi pada masyarakat," imbuhnya. (Penulis: Tri Widodo)
BIN Turun Tangan Vaksinasi di Lereng Merapi, Gegara Banyak Warga Takut Disuntik, Bikin Capaian Minim
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BIN Turun Tangan Vaksinasi di Lereng Merapi, Gegara Banyak Warga Takut Disuntik, Bikin Capaian Minim