Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Peternak Sapi Perah Lokal di Malang, Ekonominya Tidak Terdampak Pandemi Covid

Sudarto, adalah seorang peternak sapi perah lokal asal Wonokerto, Malang, Jawa Timur, yang telah menuai sukses. Ia mampu bertahan di masa pandemi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kisah Peternak Sapi Perah Lokal di Malang, Ekonominya Tidak Terdampak Pandemi Covid
TRIBUNNEWS/WILLY WIDIANTO
Sapi perah lokal di peternakan Pujon, Malang, Jawa Timur. Sapi perah ini diambil susunya untuk produk Nestle seperti Bear Brand dan Dancow. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam meniti usaha demi memenuhi kebutuhan ekonomi, ada kalanya harus bersusah payah dahulu, bersenang-senang kemudian.

Hal itu yang dialami Sudarto, peternak sapi perah lokal asal Wonokerto, Malang, Jawa Timur.

Sebelum kondisi ekonominya terbilang mampu seperti sekarang ia harus menemui jalan terjal dan berliku.

Saat pertama kali beternak Sudarto mengaku hanya memiliki dua ekor sapi perah, itu juga pemberian dari sang ayah.

Kala itu kepemilikan dua ekor sapi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sejak sekolah pertanian tahun 1992 dari dua ekor sapi yakni sapi siap kawin dua ekor diberi oleh bapak saya, pendapatan saya cuma cukup untuk kehidupan sehari-hari," kata Sudarto saat acara HUT ke-50 tahun Nestle Indonesia di Pujon, Malang  Jawa Timur, Sabtu(4/12/2021).

Berita Rekomendasi

Baca juga: Nestle Belanjakan Rp 1,6 Triliun untuk Serap Susu Segar dari Peternak Lokal

Tahun terus berganti, Sudarto pun mulai paham bagaimana teknik mengembangkan sapi perah, mulai dari sapi bunting, pedet(anak sapi) hingga siap perah untuk diambil susunya.

Akhirnya ia pun kini sudah memiliki 60 ekor sapi perah dan menghasilkan susu sebanyak 800 liter per hari.

"Beternak sapi perah susu dan pedetnya tambah tahun sekarang punya induk 60 ekor sisanya sapi kering bunting dan pedet," kata Sudarto.

Sudarto pun kemudian menjadi mitra PT Nestle Indonesia dan penghasilannya pun terbilang lumayan.

Selama pandemi covid-19 lanjut Sudarto, para peternak sapi lokal juga tidak terdampak secara ekonomi.

Ia pun berterima kasih kepada Nestle Indonesia karena sudah bisa diajak bergabung dan bermitra juga diberikan edukasi dan pengembangan mengenai peternakan sapi perah.

"Kami dijamin Nestle dan selalu diberikan dukungan supaya kami bisa terus berkembang, kami sangat bangga sekali," kata dia.

Nestlé Indonesia juga memberikan penghargaan kepada para peternak mitra sapi perah yang telah menyediakan bahan baku untuk kebutuhan produksi pabrik di Jawa Timur.

“Sebagai tanda apresiasi dan merayakan 50 tahun Nestlé di Indonesia, hari ini kami memberikan penghargaan kepada koperasi dan kelompok peternak serta peternak sapi perah yang telah bekerja sama dalam memasok susu sapi berkualitas,” kata Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar.

Ganesan juga berterima kasih atas kontribusi peternak selama ini. Ia juga berharap kemitraan antara Nestle Indonesia dan peternak sapi di Jawa Timur dapat diteruskan dan berjalan untuk jangka panjang.

Ganesan menyebutkan Nestlé Indonesia telah membeli lebih dari 750.000 liter susu segar setiap hari dari 27.000 peternak sapi perah yang tergabung di 40 koperasi dan kelompok peternak di 16 kabupaten di Jawa Timur.

Ia melanjutkan jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar bagi pabrik Nestlé Kejayan di Jawa Timur yang menghasilkan sejumlah produk susu, seperti susu cair Bear Brand dan susu bubuk Dancow.

“Setiap tahun, Nestlé Indonesia membayar sekitar Rp1,6 triliun untuk pembelian susu segar kepada para peternak sapi perah di pedesaan, yang mendukung pembangunan ekonomi pedesaan dan penghidupan para peternak sapi perah,” kata Ganesan.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas