Sosok Prada Yotam, Prajurit TNI Papua yang Kabur Bawa Senjata SS-2 V1, Belum Diketahui Keberadaannya
Prada Yotam, prajurit TNI AD Papua yang kabur membawa senjata SS-2 V1, belum diketahui keberadaannya. Berikut sosoknya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Diketahui, Yotam adalah putra asli Papua.
Dilansir TribunPapua, ia lahir pada 24 Mei 1999 di Gunia, Kabupaten Nduga, Papua.
Baca juga: Sempat Baku Tembak dan Melarikan Diri ke Hutan, Begini Kronologis Penangkapan KKB Papua Adi Rawai
Baca juga: BREAKING NEWS: KKB Papua Bakar Sekolah dan Rumah Penduduk, Warga Dievakuasi ke Gereja
Hanya Pakaian dan Sepatu yang Ditemukan
Pencarian terhadap Yotam tak hanya melibatkan Satuan Kewilayajan dan Satgas TNI, namun juga kerabat dan keluarga dari yang bersangkutan.
Aqsha mengungkapkan pencarian dilakukan mulai dari dalam asrama sampai lingkungan sekitarnya.
Pihaknya, kata Aqsha, hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dikenakan Yotam di semak-semak belakang asrama.
"Pencarian dilakukan mulai dari dalam asrama sampai dengan lingkungan sekitarnya, dan hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang asrama," ungkap Aqsha, mengutip TribunPapua.
Hingga saat ini, keberadaan Yotam belum diketahui.
Satgas TNI pun menyebar foto Yotam untuk mempermudah proses pencarian.
Aqsha mengatakan pihaknya berharap supaya Yotam segera ditemukan dan kembali bertugas.
Selain itu, ia juga meminta apabila warga mengetahui informasi mengenai Yotam, agar melapor ke kesatuan TNI terdekat.
"Dalam pencarian telah disebar foto Prada Yotam Bugiangge untuk memudahkan proses pencarian."
Baca juga: Petronela Meraudje, Pengusaha Mahkota Khas Papua yang Sukses Jadi Agen BRILink di Jayapura
Baca juga: Puskod FH UKI Sampaikan Rekomendasi Terkait Pendidikan di Papua
"Namun, sampai saat ini masih belum ditemukan," ungkap Aqsha.
"Saya memohon doa dari seluruh masyarakat semoga Prada Yotam dapat segera ditemukan dan apabila ada informasi tentang yang bersangkutan dapat melaporkan kepada kesatuan TNI terdekat." pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunPapua.com, Kompas.com/Dhias Suwandi)