Sempat Disebut ODGJ, Pelaku Pembunuhan 5 Warga di OKU Ternyata Tidak Mengalami Gangguan Kejiwaan
Setelah mendapat kepastian tentang status kejiwaan tersangka, selanjutnya polisi segera melakukan percepatan proses hukum tersangka.
Editor: Dewi Agustina
Setelah mengeksekusi kelima korban, pelaku langsung pulang ke rumah.
Warga desa kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi hingga pelaku akhirnya ditangkap di rumahnya.
"Pelaku sudah satu tahun lebih tidak keluar rumah, tetapi hari itu ia tiba-tiba keluar dengan membawa sepeda motor. Para korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan," ujar Kepala Seksi Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal, kepada wartawan, Sabtu (27/11/2021).
Keluarga korban trauma
Sari binti Sarifuin (45) dimakamkan tanpa kahadiran sang Suami, Aman yang belum tiba dari Bandung dan putranya anggota TNI yang sedang bertugas di Papua juga tidak bisa hadir.
Menurut sumber, Aman (suami Sari) yang bekerja di Bandung belum berhasil dihubungi Hp nya tidak aktif, setelah ditunggu sampai sore.
Akhirnya keluarga besar sepakat memutuskan pada pukul 16.00 WIB.
Jenazah Sari dimakamkan dengan pertimbangan kondisi jenazah yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Sedangkan putranya yang dinas di Papua juga tidak bisa hadir, jenazah Sari binti Sarifudin dimakamkan paling akhir.
Ujian paling berat menimpa keluarga besar Sarifuin, 3 saudara kandung dan 1 saudara ipar kehilangan nyawa secara tragis akibat dibunuh oleh Otori Effendi alias Sueb (25).
Jenazah satu per satu tiba di rumah duka membuat Hj Umami (80) terpukul dan tak kuat menanggungnya.
Akhirnya Hj Umami binti Abdul Malik Husin drop dan akhirnya meninggal, Sabtu (27/11/2021) pukul 08.00 WIB.
Hj Umami memang sudah lama sakit-sakitan dan selama ini dirawat oleh Sari bersaudara, agar lebih fokus merawat ibunya Sari juga tinggal di rumah sang bunda.
Dengan kepergian Hj Umami menyusul anak kandung dan menantunya masing-masing.