Kronologi Wanita Petugas Kebersihan di Medan Tak Sadarkan Diri Dipukul Begal Saat Hendak Bekerja
Romadoni Hasibuan (52), seorang wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi korban begal
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Romadoni Hasibuan (52), seorang wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi korban begal.
Peristiwa terjadi di Jalan Pinus Raya, Minggu (2/1/2022).
Bukan hanya mengalami kerugian barang berharga, korban juga menderita luka hampir di sekujur tubuhnya.
Hal yang membuat pilu, korban sempat ditolak rumah sakit Imelda dikarenakan BPJS ketenagakerjaan yang dimilikinya tidak bisa dipergunakan.
Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, mengaku usai kejadian pihaknya menerima laporan dari mandor petugas kebersihan.
"Jadi pascakejadian kami langsung membawa korban ke RS Imelda. Di sana perawatan awal dan dinyatakan BPJS Ketenagakerjaan menyangkut korban begal tidak dipergunakan tidak ditanggung. Jadi kita bersama Aspem Kota Medan Pak Sofyan kami mengarahkan korban ke Rumah Sakit Pirngadi untuk ditangani," kata Noor Alfi Pane di rumah sakit Dr Pirngadi Medan, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Rumah Sakit di Medan Tolak Rawat Korban Begal, Begini Sikap Wali Kota Bobby Nasution
Dalam kejadian ini, lanjut Noor, mandor petugas kebersihan telah membuat laporan ke polisi.
"Saat ini sudah membaik luka-luka ada 3 jahitan di kaki dan di tangannya, tinggal luka memar. Untuk di mata pun sudah kempes, aman bisa melihat tidak ada kendala. Korban juga mengalami kehilangan kendaran roda dua, Honda Beat yang dipakai ibu itu untuk beraktifitas pekerjaannya. Ibu itu petugas Melati di kecamatan," bebernya.
Lanjut Camat, untuk kronologis kejadian, ibu Romadoni saat itu pergi menuju ke lokasi ia bekerja.
Ia berangkat dari rumah sekitar pukul 05.15 WIB dan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 06.00 WIB.
"Ia keluar menuju lokasi kerjanya di Jalan Krakatau Kelurahan Pulau Brayan Bengkel. Lalu melintas dari komplek wartawan keluar Cemara, masuklah dia melalui Jalan Pinus. Di Jalan Pinus inilah dipukul bahunya sebelah kanan, hingga ibu ini tersungkur dan tidak sadarkan diri," bebernya.
Pascakejadian, lanjut camat, korban ditolong driver ojek online dan warga yang ada di lokasi.
"Lalu dibawa ibu Kepling Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru ke Rumah Sakit Imelda, karena saat itu dekat dengan lokasi," katanya.
Baca juga: 2 Begal di Medan Nyaris Tewas Diamuk Massa di Medan
Sementara itu, Kuasa hukum korban, Irwansyah Nasution mengatakan bahwa korban sudah 12 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan atau tim melati.
Sepeda motor miliknya sudah tiga kali hilang.
Yang ketiga ini hilang karena dibegal.
"Jadi yang terparah itu yang ketiga ini, ia dibegal. Kalau yang kedua dan pertama hilang di curi. Jadi sewaktu dia bekerja sebagai melati honorer beliau sudah tiga kali kehilangan sepeda motor," katanya.
Lanjut Irwansyah, pihaknya sebenernya sudah kecewa dengan beberapa pihak rumah sakit, diduga pihak rumah sakit Imelda menolak dikarenakan korban begal.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Calon Pengantin di Medan Terungkap, Berikut Pengakuan Pelakunya
"Ibu ini korban begal, dibawa kerumah sakit Imelda dan itu ditolak alasannya itu karena korban begal. Padahal ibu ini dibegal itu pada saat bekerja, jadi tugas kita semua untuk mengingat ke pemerintah baik dinas kesehatan maupun itu pusat untuk memberikan sanksilah atau menegur daripada pihak rumah sakit. Karena itu korban begal dan bekerja, jadi ibu itu sudah buat LP di Polsek Medan Timur," ucapnya.
"Dan pihak kepolisian bekerja dan mohon kepada pihak polrestabes medan dan khususnya kepada bapak kapolsek Medan timur, bagaimana kasus ini bisa terungkap segera, soalnya banyak kali korban begal di kota Medan ini," sambungnya mengakhiri.
Respons Bobby Nasution
Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun angkat bicara terkait peristiwa yang dialami Romadoni Hasibuan.
Saat menemui korbannya di RSUD dr Pirngadi Medan, Bobby Nasution mengatakan sangat menyayangkan tindakan RS Imelda Medan.
"Namanya rumah sakit, sudah semestinya melayani seluruh masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Kita inginnya semua dilayani tanpa ada melihat jenjang statusnya terlebih dahulu," kata Bobby Nasution, Senin (3/1/2022).
Atas penolakan RS Imelda Medan, Bobby Nasution pun merasa kecewa.
Baca juga: Calon Pengantin di Medan Dihabisi dan Disetubuhi Tetangga, Pelaku Cemburu Korban Memilih Pria Lain
"Jangan tidak melayani pasien karena kejadian tertentu, BPJS masih bisa dikoordinasi, apalagi ini masih masuk dalam pegawai Pemko, dimana seharusnya lebih gampang untuk di komunikasikan," kata Bobby.
Atas kejadian penolakan ini, Bobby Nasution berencana mengumpulkan manajemen seluruh rumah sakit di Kota Medan, meminta agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Sebab, kata Bobby Nasution, pelayanan kesahatan itu harus diutamakan oleh seluruh rumah sakit.
"Kami akan segera mengumpulkan seluruh RS di Kota Medan agar kejadian tidak terulang dan RS bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin," pungkas Bobby.
Penulis: Muhammad Fadli Taradifa
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Derita Ibu Petugas Kebersihan Dibegal, Honda Beatnya Dirampas, Sempat Ditolak Rumah Sakit
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.