Grace Karundeng, Mahasiswi Cantik Asal Minahasa Utara Meninggal Dunia di Ontario Kanada
Grace Karundeng (18), mahasiswi cantik asal Minahasa Utara, Sulawesi Utara ditemukan meninggal dunia di Basement, Richmond Hill, Ontario, Kanada.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Grace Karundeng (18), mahasiswi cantik asal Minahasa Utara, Sulawesi Utara ditemukan meninggal dunia di Basement, Richmond Hill, Ontario, Kanada.
Belum diketahui pasti penyebab kematian mahiswi asal Indonesia tersebut.
Tessie Karundeng, ibunda dari Grace Karundeng (18) mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
"Sebagai orang tua saya sangat terpukul. Ini pergumulan yang sangat berat untuk kami lalui, saya berdoa agar Tuhan kuatkan kami," kata Tessie sambil meneteskan air mata Minggu (9/1/2022) di rumah duka Kelurahan Airmadidi, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (9/1/2022).
Tessie mengaku pihak keluarga belum mengetahui penyebab kematian Grace Karundeng
"Kami belum tahu penyebabnya," katanya.
Ia tak mau berspekulasi dengan penyebab kematian putrinya.
Ia menyerahkan pada aparat berwajib.
Baca juga: Mayat yang Mengambang di Kawasan Pelabuhan Samarinda Ternyata ABK asal Manado
"Kami terus berkonsultasi dengan pihak konsulat," katanya.
Tessie ingin jenazah anaknya dibawa ke Indonesia.
Proses pemulangan sedang diupayakan.
"Bisa tiga hingga tujuh hari," katanya.
Dia mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
Sosok almarhumah
Sebut dia, Grace adalah sosok anak yang baik, penurut, serta sangat kreatif.
"Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa. Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana.
Ia mengambil kuliah manajemen dan baru menjalani pendidikan satu semester.
"Rencananya ia segera ujian semester," katanya.
Baca juga: Pria di Manado Ditikam saat Asyik Berdansa dengan Selingkuhan Orang, Nyawa Korban Tak Tertolong
Kepergian Grace, sebut dia, membawa duka, bukan hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Ia bercerita, para pemuda di dua gereja meneteskan airmata kala mengetahui Grace meninggal.
![Pelayat Hibur Ayah dan Ibu Grace Karundeng](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelayat-hibur-ayah-dan-ibu-grace-karundeng.jpg)
"Warga dan pemuda sekitar berbondong bondong membuat sabuah," katanya.
Untuk kepulangan jenazah, ia masih berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Kanada. Waktu pengurusan berkas memakan waktu 3 hingga 7 hari.
"Kemungkinan jenazahnya tiba di sini hari kesepuluh," katanya.
Pelayat berdatangan
Rumah orang tua Grace Karundeng di Kelurahan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara, didatangi pelayat, Minggu (9/1/2021).
Para pelayat menghibur kedua orang tua Grace yakni Audy dan Tessie.
Seorang pelayat terlihat memeluk Tessie sambil menangis.
Pelayat lainnya menguatkan Tessie dengan memberikan kata-kata penghiburan dan kutipan ayat Alkitab.
Baca juga: Gara-gara Tulis Nama di Meja Sekolah, Siswi SMP di Manado Dihajar Teman Sekelas, Ini Kronologinya
Audy dan Tessie terlihat shock.
Meski demikian keduanya coba menguatkan diri.
Di salah satu pojok rumah terdapat meja dengan foto Grace.
Sebuah lilin dipasang depan foto itu.
Di luar, tenda didirikan. Warga dan jemaat Gereja Advent bahu membahu membangun tenda.
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, kabar duka itu diterima keluarga tadi pagi.
Penulis: Arthur_Rompis
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Penyebab Kematian Grace Karundeng Mahasiswi yang Tewas di Ontario Kanada, Tunggu Penyelidikan Polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.