Penyu Hijau Penjaga Ekosistem Laut Bisa Selamatkan Ekonomi Nelayan,
Penyu hijau ini sangat penting untuk ekosistem di laut karena dia memakan ganggang-ganggang yang menutupi permukaan laut.
Editor: cecep burdansyah
Kegiatan penyu yang memakan namun dapat menambah produktivitas lamun. Hamparan lamun sendiri merupakan rumah bagi banyak satwa laut lainnya, lamun juga sering digunakan ikan untuk bertelur dan pemijahan.
Penyu menahan pertumbuhan lamun untuk tumbuh terlalu rimbun, sehingga tidak menghalangi sinar matahari menembus ke dalam laut, yang berguna untuk menunjang kehidupan ikan dan satwa laut lainnya.
Menurut Kepala BKSDA Bali, R Agus Budi, jenis penyu yang sering ditemui di pantai Bali adalah jenis penyu Lekang, namun juga ada jenis penyu Sisik dan Hijau.
Realisasi pelepasliaran tukik tahun 2020 sebanyak 150.818 ekor. Namun masih ada beberapa lokasi / titik pendaratan penyu yang belum terdata.
Potensi tukik seluruh pantai pulau Bali diperkirakan sekitar 350.000 hingga 400.000 ekor.
Kelompok Pelestari Penyu (KPP) yang menjadi binaan Balai KSDA Bali dan telah diikat dengan kerja sama untuk kegiatan konservasi penyu di Bali sebanyak 14 kelompok yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali.
Balai KSDA Bali memiliki binaan untuk Kelompok Pelestari Penyu (KPP) sebanyak 14 tempat.
Diantaranya Jembrana ada 2 lokasi di Perancak dan Pengambengan; Tabanan ada 2 lokasi Yeh Gangga dan Lalang linggah; Badung ada 3 lokasi di Tanjung Benoa; Denpasar ada 4 lokasi di Pulau Serangan dan Pantai Sindu; Gianyar ada 1 lokasi di Pantai Saba;Buleleng ada 1 lokasi di Pemuteran; dan Klungkung 1 lokasi di Nusa Penida.
Baca juga: Terlapor Sakit Keras, Tiga Tahun Laporan Pemain Sinetron Ikatan Cinta Ivanka Mandeg