Akses Jalan Rusak Parah, Warga Simalungun Sumut Gunakan Sepeda Motor Angkut Peti Mati
Warga Simalungun, Sumatera Utara membawa peti mati menggunakan sepeda motor karena sulitnya akses jalan
Editor: Erik S
"Pada tahun 2019 kita sudah bangun jembatan di akses jalan itu dengan biaya APBD sekitar Rp 700 juta lebih," kata Pangulu.
Bahkan dalam proyek pembangunan jembatan permanen sendiri, telah memakan korban jiwa. Yaitu kepala tukang.
Baca juga: Pelatih Biliar yang Laporkan Gubernur Sumut Belum Hadir Berikan Keterangan di Polda
"Tahun 2020 kita anggarkan untuk rabat beton, namun karena kendala Pandemi Covid-19, kita refocucussing anggaran untuk bansos. Tahun 2022 inilah kita rencanakan rabat beton sepanjang 200 meter," jelas Manurung.
Manurung sendiri menyebut, pihaknya sempat berkordinasi dengan PT TPL untuk setidaknya meratakan jalan. Hanya saja warga menolak karena saat itu musim penghujan.
"Waktu itu mereka (TPL) sudah survei dan bersedia memperbaiki jalan. Tapi karena situasi musim hujan, mereka menolak karena musim hujan," kata Manurung.
Manurung sendiri menyebut pihaknya sangat memperhatikan keluhan warga dengan mengunggah video jalan rusak ke Facebook. Justru dengan ini diharapkan ada perhatian dari pemerintah atas dan institut terkait.
Baca juga: Karyawan Pabrik Rokok Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan di Pinggir Rel Kereta Api Simalungun
"Jadi di Buku Malando itu cuma 19 KK. Nah dari ke-19 KK itupun 3 KK di antaranya sudah pindah ke pinggir jalan besar," kata Manurung.
Adapun Lamat Ludin Purba merupakan mantan Camat Raya. Kemudian peti mati yang ada dalam video tersebut ditujukan untuk jenazah adik iparnya.
"Iya, dia yang meninggal itu," kata Camat. (Alija Magribi)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bawa Peti Jenazah, Warga Simalungun Minta Tolong Ke Presiden Jokowi Perbaiki Jalan Ke Kampungnya