Kronologi Bocah SD Dihabisi Kakak Sepupu, Pelaku Ingin Kuasai HP Korban karena Kecanduan Game Online
Seorang bocah SD dihabisi kakak sepupunya di hutan. Pelaku ternyata ingin menguasai HP milik korban.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM- Seorang bocah SD dihabisi kakak sepupunya di hutan.
Pelaku ternyata ingin menguasai HP milik korban.
Hal ini lantaran pelaku sudah kecanduan game online.
Aksi pembunuhan terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Seorang bocah 9 tahun berinisial RY warga Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara dibunuh oleh kakak sepupunya, W (18).
Aksi pembunuhan terjadi pada Minggu (9/1/2022).
Saat itu, pelaku awalnya mengajak korban memancing.
Mereka pergi menggunakan sepeda motor.
Di tengah perjalanan, pelaku menghentikan kendaraannya lalu mengajak korban berjalan kaki menuju sebuah tempat wisata.
RY dan W sempat berhenti makan jajanan.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menyebut, pelaku kemudian pamit hendak mengambil minum ke atas.
W ternyata mengambil golok di sebuah gubuk.
Baca juga: Video Viral Truk Material Terseret Arus Sungai Hingga 3 Km di Tegal, Dua Awak Dikabarkan Tewas
Baca juga: Buron Sejak 2014, Pemimpin Senior Taliban Pakistan Tewas Ditembak di Afghanistan
Baca juga: Keluarga Mahasiswi Tewas Kecelakaan di Tol Palembang-Kayuagung Sedang Pertimbangkan Gugat Pengelola
Golok tersebut dimasukkan di balik jaketnya.
Setelah kembali bertemu dengan RY, W mengajaknya ke arah hutan buukan ke tempat wisata.
W lalu beraksi saat tiba di tepi jurang.
W mengajak RY turun dan langsung mencekik lehernya hingga pingsan.
W kemudian membacok korban berulang kali.
"Saat dicek korban masih bernapas, kemudian tersangka membacok korban berkali-kali menggunakan parang," kata Hendri, Rabu (12/1/2022), mengutip Kompas.com.
Hasil otopsi menunjukkan adanya tiga luka bekas sayatan di kepala bagian atas dan tujuh luka bekas sayatan di kepala bagian belakang.
Hendri menambahkan, pelaku nekat menghabisi nyawa sang adik karena ingin menguasai ponsel korban.
Pelaku sudah kecanduan game online namun ponsel miliknya sedang rusak.
"Tersangka tebersit menginginkan HP korban, karena kecanduan game online, tapi HP-nya rusak, sehingga tidak bisa digunakan," kata Hendri.
Diberitakan sebelumnya, warga
Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah digegerken dengan hilangnya bocah 9 tahun berinisial RY.
RY tidak diketahui keberadaannya setelah bermain dengan kakak sepupunya, W (18), pada Minggu (9/1/2022).
Keduanya bermain ke kawasan hutan pinus.
Awalnya W mengajak R memancing di sungai di kawasan tersebut sekira pukul 09.00 WIB.
Pada siang hari, W pulang sendirian tanpa R.
Hilangnya R baru diketahui oleh orangtuanya pada sore hari.
Saat ditanyakan pada Wahyudi, jawabannya selalu membingungkan.
Warga dan relawan pun akhirnya melakukan pencarian terhadap R.
Baca juga: FAKTA Pemuda Habisi Kakek Pemilik Salon di Riau, Kesal Dipaksa Berhubungan Badan, Kenal Lewat Medsos
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria Habisi Bu Guru di Purworejo, Ditangkap di Jakarta setelah 2 Bulan Buron
Namun, keberadaan R tak juga diketahui.
"Digali informasinya, tapi tidak mengaku, warga kemudian mencari ke hutan, tapi nihil," kata Kepala Desa Wanaraja Eko Wigontoro, Senin (10/1/2022), mengutip Kompas.com.
W akhirnya mengakui perbuatannya yang telah membunuh R setelah diamankan pihak kepolisian pada Minggu malam.
Warga dan relawan kemudian kembali melakukan pencarian pada Senin (10/1/2022) sekira pukul 03.30 WIB.
Saat pencarian, ditemukan sandal dan jajanan milik korban.
Jasad korban pun akhirnya ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan sandal.
Korban ditemukan tewas tersangkut pohon.
"Jasad korban ditemukan tersangkut pohon di jurang sedalam 200 meter," kata Kepala Dusun V Desa Wanaraja Anto.
Pelaku sejak awal sudah mengelabui warga.
Ia selalu berbelit-belit saat ditanyai.
W sempat menyebut korban berada di sungai dan taman.
Namun, warga tak menemukan korban.
Bahkan warga dan relawan harus bolak-balik ke hutan hingga tiga kali.
Sebelum diamankan polisi, W ternyata sempat pergi ke ladang membantu menanam wortel pada Minggu siang.
"Paginya membawa Ryan ke hutan, terus siangnya Wahyudi pulang sendirian, katanya malah sempat ke ladang membantu menanam wortel," kata relawan RAPI Desa Wanaraja Sudarno, mengutip Kompas.com.
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)