Dikatakannya, tantangan untuk menghafal ayat Al Quran adalah ketika seseorang itu mudah lupa.

Untuk itu, ia perlu menjaga hafalan Al Qurannya dengan metode muroja'ah.

"Untuk menghindari lupa kita perlu yang namanya muroja'ah itu mengulang-ngulang apa yang sudah kita hafal," ucap Aunia saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Video Viral Truk Material Terseret Arus Sungai Hingga 3 Km di Tegal, Dua Awak Dikabarkan Tewas

Baca juga: MUA di Lampung Ini Bagikan Tips Merias Nenek Usia 65 Tahun, Kisahnya Viral

Setor hafalan Al Quran kepada ibunya baru dia lakukan setelah lulus pondok pesantren.

Dalam sehari, setidaknya ia membaca hafalan Al Quran kepada ibunya minimal 1 juz.

"Kalau di pesantren kan ada ustadzah yang nyimak hafalan, berhubung sekarang saya sudah lulus dari pondok maka tanggung jawab nyimak hafalan dikembalikan ke orang tua."

"Sekarang setelah keluar dari pondok saya menerapkan metode Fammi Bi Syauqin dan ditambah dengan setor ke ibu minimal satu juz dalam sehari," cerita dia.

Sebelumnya, Aunia menempuh pendidikan di Pondok Tahfidh Yanbuul Quran Putri Pusat, Kudus, Jawa Tengah.

Ia mulai mengikuti program tahfidz Al Quran sejak tahun 2018.

Di tahun 2020, ia pun mampu menghafal 30 juz Al Quran.

Sosok Ibu di Mata Aunia

Menurut Aunia, kewajiban setor hafalan ke sang ibunda bukan hanya sekadar untuk menjaga hafalan Al Quran.

Ibunya juga ingin melihat buah dari proses Aunia selama di pesantren sebelumnya.

Selain itu, ada pula dampak positif dibalik Aunia menghafal Al Quran ini.