Marah Tak Diberi Kartu ATM, Seorang Anak Tega Aniaya Ayahnya, Korban Diseret saat Beli HP
Seorang anak bernama Saktiawan Umbu Kura Lena di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega menganiaya ayahnya.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak bernama Saktiawan Umbu Kura Lena di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega menganiaya ayahnya.
Penganiayaan itu terjadi saat korban sedang membeli HP.
Saat hendak membayar, korban tiba-tiba ditarik dan didorong ke lantai oleh pelaku.
Korban kemudian diseret oleh anaknya sendiri.
Penganiayaan itu dipicu lantaran korban tak mau memberikan kartu ATM kepada pelaku.
Umbu Roma Runu Wali (58) jatuh sakit setelah dianiaya anak kandungnya, Saktiawan Umbu Kura Lena.
Warga Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
Baca juga: Pelaku yang Menganiaya Anggota TNI hingga Tewas di Penjaringan Masih Jalani Pemeriksaan Intensif
Baca juga: Seorang Anggota TNI Tewas Dikeroyok 6 Orang Tak Dikenal di Jakarta Utara
Umbu Roma dipukul dan diseret anaknya di toko HP, Rizky Cell Waibakul, ibu kota Kabupaten Sumba Tengah, Jumat 14 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 Wita.
Beda pendapat antara anak dan ayah sudah terjadi sejak di rumah, Desa Tarung Majaga.
Mengetahui sang ayah membeli HP, Saktiawan Umbu bersama istrinya Defince M Toto mendatangi Rizky Cell.
Umbu Roma yang saat itu hendak membayar HP yang baru dibeli, ditarik dan didorong hingga terjatuh ke lantai.
Sambil memegang satu tangan korban, Saktiawan Umbu menyeret tubuh ayahnya di lantai sampai halaman luar toko.
Ketika korban sudah berada di halaman toko dalam posisi tidur, Saktiawan Umbu menginjak tubuh ayahnya.
Kemudian dia menggeledah pakaian ayahnya mencari sesuatu.
Sumber POS-KUPANG.COM mengatakan, penganiayaan ayah oleh anak dipicu soal kartu ATM.
Saktiawan Umbu yang merupakan anak kedua korban meminta kartu ATM beserta pinnya namun tidak dikasih.
Baca juga: Update Kasus Pengeroyokan Terhadap Anggota TNI hingga Tewas: Cerita Saksi hingga 1 Pelaku Ditangkap
"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Bapak sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin."
"Karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak korban," jelas sumber POS-KUPANG.COM yang meminta namanya dirahasiakan, melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam 15 Januari 2022.
"Ini karena uang. Mereka sudah kejar selama 2 hari, korban sempat sembunyi ke Sumba Barat karena takut, setelah itu pulang ke rumah," kata dia.
Menurut sumber POS-KUPANG.COM, penganiayaan itu mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
"Setelah dia pukul di counter, korban sempat pingsan dan ditolong sama keluarga korban, dan dibawa pulang ke rumah."
"Pelaku masi juga ikut sampai ke rumah, dan juga menganiaya korban sampai pingsan dan mereka tinggalkan begitu saja," ujar sumber yang mengaku mengenal korban dan pelaku.
Kemudian warga membawa korban Umbu Roma ke rumah sakit.
"Korban sempat kejang-kejang sehingga dibawa ke RSUD Waibakul. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Waingapu, Sumba Timur. Informasi yang saya terima, sampai saat ini korban belum sadarkan diri," jelasnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Batanghari, Truk Fuso vs Daihatsu Sigra, 4 Orang Tewas, Tiga Luka Ringan
Dia mengecam penganiayaan ayah oleh anak, dan menyebut pelaku dan istrinya durhaka.
"Tega sekali bisa aniaya seorang ayah. Anak durhaka betul," kecamnya.
Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP AAK Yuliantara mengatakan pelaku penganiayaan telah diamankan di Polsek Katikutana, Sabtu 15 Januari 2022.
Menurut AKP Yuliantara, penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap sebab musebab penganiayaan.
AKP Yuliantara mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku nekad melakukan penganiayaan terhadap ayah kandungnya terkait persoalan uang.
Pelaku sedang memperbaiki kubur mamanya dan membutuhkan uang.
Sementara ayahnya menggunakan uang dari gaji pensiunan mamanya (almahrum) untuk berbelanja sesukanya.
"Saya hanya sekilas mendengar alasan pelaku menganiaya bapak kandungnya karena persoalan uang."
"Ia Ingin minta uang mamanya (almahrum) yang dipegang bapanya karena sedang memperbaiki kubur mamanya. Karena bapa menggunakan uang mama sesuai kemauannya," kata AKP Yuliantara ketiak dikonfirmasi via telepon, Minggu 16 Januari 2022.
AKP Yuliantara menyarankan POS-KUPANG.COM menemui penyidik di Mapolsek Katikutana, Senin 17 Januari 2022, untuk memperoleh informasi lebih lengkap.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ayah yang Diseret Anaknya di Lantai Toko HP Belum Sadarkan Diri, Dirawat Intensif di Rumah Sakit
(Pos-Kupang.com/Alfons Nedabang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.