TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin meyakini visi Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur.

Menurutnya hal demikian sudah dibuktikan Jokowi dengan melakukan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Muryanto menilai di era Pemerintahan Jokowi pembangunan infrastruktur sudah sangat progresif.

Karenanya ia tak ragu sekarang ini sudah banyak masyarakat yang merasakan langsung manfaatnya.

“Setelah itu barulah saya kira itu (pembangunan infrastruktur) menjadi tools dalam Indonesia Maju menjadi infrastruktur pendukung,” kata Muryanto di Medan, Sumatera Utara, seperti dikutip, Sabtu (21/1/2022).

Muryanto menambahkan selain dapat menjadikan Indonesia lebih maju di masa depan, pembangunan infrastruktur Jokowi ini mampu membuat antar wilayah saling terhubung.

Baca juga: Mahasiswa Sumut Siap Kawal Visi Indonesia Emas 2045 yang Digaungkan Jokowi

Lantaran konektivitas antar wilayah merupakan aspek yang begitu penting dalam perkembangan negara.

Sebab dengan begitu, lanjut ia, nantinya juga akan mempermudah masyarakat mendapatkan akses.

Sehingga dapat membuka lebar lapangan kerja yang berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Itu sebetulnya untuk meningkatkan konektivitas Indonesia yang selama ini menjadi masalah,” ucap Muryanto.

Lebih lanjut ia menilai pembangunan infrastruktur era Jokowi sudah berada di jalaur yang benar.

Hal tersebut bisa dilihat dari kesesuaian perencanaan pembangunan yang tidak jarang selesai tepat pada waktunya.

Kalau dilihat dari timeline pemerintahan, (pembangunan) dari sejak 2015 sampai sekarang pogres untuk infrastruktur itu lebih progresif,” ujar Muryanto.

Perhatian khusus memang sudah diberikan Pemerintahan Jokowi memang terhadap pembangunan infrastruktur.

Terbukti sejak pertama kali menjadi memimpin Tanah Air, Presiden Jokowi telah membangun lebih dari 1.500 kilometer jalan tol, dan 4.500 lebih bukan jalan tol.

Selain itu ada puluhan bandara, bendungan, dan lain sebagainya.