TRIBUNNEWS.COM, SORONG -  Keluarga dan teman dari 17 korban tewas di dalam THM Double O Sorong, Papua Barat, mulai mendatangi Posko Antemortem Biddokkes Polda Papua Barat, Rabu (26/1/2022).

Para keluarga dan teman tersebut datang karena mereka sudah dua hari kehilangan kontak.

Berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, para keluarga korban sekira pukul 10.00 WIT.

Sejak pukul 10.00 WIT hingga saat ini, yang datang di Posko Antemortem Biddokkes Polda Papua Barat, kurang lebih tiga keluarga.

Baca juga: Update Bentrokan di Sorong: 18 Orang Meninggal, Kini Karyawan Double O Sorong Mengungsi

Salah seorang teman korban Inggit Nugraha (33) mengatakan, selama ini pihaknya telah mendapatkan daftar nama dari korban.

Hanya saja, untuk memastikan kebenarannya pihaknya datang ke Posko Antemortem untuk mengecek kebenarannya.

"Kita datang di Posko untuk memastikan nama korban dari ke 17 jenazah itu siapa saja," ujar Inggit, kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu.

Sebab, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti identitas korban yang terbakar di dalam THM Double O Sorong, Senin malam itu.

Baca juga: Cerita Tragis 17 Orang Terpanggang di Ruang Karaoke, Buntut Bentrok 2 Kelompok Warga di Sorong 

Selain itu, tujuannya ke Posko Antemortem hari ini untuk mendapatkan informasi terkait proses identifikasi selanjutnya seperti apa.

"Mereka di Double O tersebut rata-rata bekerja sebagai musisi," tuturnya.

Ia mengaku, teman-teman yang ikut menjadi korban di dalam THM Double O berasal dari Kalimantan, Surabaya dan Bandung.

Disclaimer: hingga kini TribunPapuaBarat.com, masih menunggu pernyataan resmi dari petugas di Posko Antemortem Biddokkes Polda Papua Barat.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Keluarga dan Teman 2 Hari Hilang Kontak, Kerabat dari 17 Korban yang Tewas di Double O Datangi Posko