Kisah Warga Kampung Miliarder Tuban, Terpaksa Jual Sapi untuk Bertahan Hidup, Menyesal Jual Tanahnya
Kisah warga kampung miliarder di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini menjadi sorotan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya, mengatakan pihak perusahaan berkomitmen tinggi untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban.
Hingga Land Clearing Tahap ke-3 yang diselesaikan pada 2021 lalu, kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja di mana 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek.
"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima TribunJatim.com, Selasa.
Sebagai informasi, kilang GRR Tuban merupakan satu di antara proyek pengembangan kilang yang dikelola Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).
Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.
Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang Tuban juga fantastis, yakni sebesar Rp 211,9 triliun dan membutuhkan pembebasan lahan seluas 811,9 hektar.
Baca juga: Marah karena Ditegur, Pemuda Mabuk di Tuban Cekik Kakek Penjual Kopi hingga Tewas
Baca juga: Anggota Polisi di Tuban Jadi Korban Tabrak Lari, Sopir Truk Melarikan Diri
Pada Senin (24/1/2022), Aliansi warga enam Desa yaitu Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, berunjuk rasa di kilang minyak pertamina grass root refinery (GRR).
Sekitar 100 massa yang melibatkan karang taruna enam desa di wilayah ring perusahaan itu, menyoal PT PRPP yang dinilai tidak kooperatif.
Para warga menanyakan komitmen perusahaan dalam penyerapan tenaga kerja.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/TribunJatim.com/M Sudarsono)